Ada Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo yang Berubah Jadwal Berangkatnya, Kok Bisa?

Sabtu, 17 Juli 2021 – 17:49 WIB
Cincin Olimpiade terpasang di tepi laut dengan latar belakang Jembatan Pelangi menjelang perayaan enam bulan menuju pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Odaiba Marine Park, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). ANTARA FOTO/REUTERS

jpnn.com, JAKARTA - Keputusan mendadak diambil oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau NOC Indonesia bersama Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020 Rosan P Roeslani. Mereka menunda keberangkatan cabor rowing dan dua kontingan Indonesia dari cabor angkat besi.  

Perubahan dilakukan sebagai langkah antisipasi karena terdapat atlet yang kondisi kesehatannya belum bugar untuk terbang ke Tokyo.

BACA JUGA: Pebasket NBA Ini Pengin Cetak Sejarah Buat Afrika di Olimpiade Tokyo 2020

Sekjen KOI atau NOC Indonesia Ferry J Kono menjelaskan, ada perubahan keberangkatan untuk cabor rowing dan dua orang atlet dari angkat besi. Mereka harusnya berangkat pada Sabtu (17/7) malam nanti.

Namun, karena alasan kesehatan dan kesiapan, mereka dijadwalkan baru terbang pada Selasa (20/7) mendatang.

BACA JUGA: Tim Sepak Bola Prancis Compang-Camping di Olimpiade Tokyo 2020, Bintangnya ke Mana?

"Penerbangan cabor rowing kami ubah ke Selasa. Begitu juga atlet angkat besi, yaitu Deni yang nanti berangkat didampingi pelatihnya, Lukman," kata Ferry Kono, dalam pernyataan resmi KOI, Sabtu (17/7). 

Ferry menambahkan, perubahan dilakukan berdasarkan rekomendasi tim dokter karena mereka sedang menunjukkan gejala terkena flu. 

"Kami perlu mengantisipasi dengan memisahkan keberangkatan dari rombongan besar demi kesehatan dan keselamatan Tim Indonesia," terang Ferry.

Meskipun jadwal penerbangan berubah, Ferry memastikan hal itu tidak memengaruhi keikutsertaan atlet Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

"Sesuai jadwal, rowing baru bertanding pada 24 Juli dan Deni tampil pada 25 Juli. Coach Lukman, tambahnya, juga bisa mendampingi Eko Yuli Irawan karena kelas 61 kg putra bertanding di hari yang sama," terangnya. 

Ada karantina tiga hari yang diterapkan oleh pemerintah Jepang setibanya atlet Indonesia di sana. Dia memastikan, itu bukan masalah karena setelah dihitung dari tanggal kedatangan di Negeri Sakura sampai masa karantina usai, masih ada waktu sampai hari pertandingan.

"NOC Indonesia bersama CdM fokus dengan hal ini karena kami ingin memastikan semua atlet yang berangkat kondisinya bugar sehingga mereka bisa menjalani prokes di sana dengan lancar," ucap Ferry.(dkk/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler