jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino memperingatkan agar para penegak hukum dan semua elemen masyarakat mewaspai gerakan khilafatul muslimin.
Hal ini pascaaksi sekelompok orang yang konvoi motor sambil mengkampanyekan khilafah viral dan perbincangan di media sosial.
Arjuna menyebutkan jika tidak ditangani secara serius, gerakan tersebut dapat menjadi embrio kebangkitan kelompok yang ingin mewujudkan Negara Islam Indonesia.
"Kami hanya mengingatkan agar kita tidak mudah melupakan sejarah," kata Arjuna dalam keterangannya, Rabu (1/6).
Dia menjelaskan pendiri dan pengikut Negara Islam Indonesia berupaya keras ingin mendirikan negara khilafah dan memiliki keyakinan yang kukuh bahwa dirinya tengah berjuang menjalankan perintah Tuhan.
"Gerakan ini tidak bisa diremehkan dan tidak bisa ditolerir. Karena mereka bersikukuh melakukan gerakan separatis mendirikan negara Islam adalah perintah Tuhan," lanjutnya.
Arjuna juga mengungkapkan menurut riset sejarawan Jerman Holk H. Dengel, gerakan NII pada tahun 1950 tengah merintis hubungan diplomatik dengan pemerintah Amerika Serikat (AS).
"Hasil riset dan temuan para sejarawan tentang pola dan relasi gerakan NII perlu menjadi perhatian para pemangku kebijakan. Pasalnya, terbukti gerakan mereka bukan semata-mata bersifat lokal, namun transnasional, rawan menjadi proxy ditengah percaturan geopolitik global," ungkapnya.
Dia juga menyoroti baiat NII yang akhir-akhir ini baru saja terjadi di Sumatera Barat. Menurutnya, hal itu menjadi pertanda mereka menyiapkan kekuatan.
"Kekuatan ini bisa kapan saja akan meledak, bisa melakukan gerakan separatis jika tidak diantisipasi," pungkasnya.(mcr8/jpnn)
BACA JUGA: Viral Rombongan Pemotor Membawa Atribut Khilafah, Jubir Partai Garuda: Segera Ciduk!
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra