jpnn.com, BANGKALAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jatim mempermudah akses bagi warga yang ingin melakukan swab tes sebagai syarat untuk perjalanan ke luar kota.
Swab tersebut disediakan secara gratis bagi warga di setiap layanan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di tiap kecamatan di Bangkalan.
"Masing-masing puskesmas di tiap kecamatan ada tenaga yang melakukan swab. Jadi masyarakat yang mau melintas bisa melakukannya di puskesmas. Syaratnya hanya KTP yang menunjukkan asli Bangkalan dan swab ini gratis," kata Bupati Bangkalan, Abdul Latif Amin Imron ketika ditemui di Posko Penyekatan Suramadu sisi Surabaya.
Dia mengatakan penyediaan layanan swab gratis ini untuk mempermudah warga Bangkalan yang akan ke Surabaya atau kota lainnya, sehingga ketika di posko penyekatan tidak perlu mengantre swab.
BACA JUGA: DPD Golkar Jakarta Gelar Swab Antigen Gratis, Peserta Mendapat Sembako
"Sehingga sudah memiliki keterangan sehat gak perlu periksa lagi antre swab di posko penyekatan sehingga, gak ada penumpukan juga," jelas Latif.
Selain itu, kata politisi Partai Golkar itu, upaya ini tak lain adalah kewajiban Bangkalan untuk memastikan seluruh warga yang akan keluar kota dalam keadaan sehat. Sekaligus bentuk antisipasi terjadinya kericuhan antara pengendara dan petugas di posko penyekatan seperti yang terjadi subuh tadi.
BACA JUGA: 2 Warga Bangkalan yang Terjangkiti Varian Delta Dipantau Secara Ketat, Begini Kondisinya
Dia mengatakan, di sisi Bangkalan sudah ada posko penyekatan khusus kendaraan berplat M sedangkan untuk plat selain M akan dicek di posko sisi Surabaya.
Terkait kericuhan tadi pagi, Latif mengaku, kejadian itu terjadi pada saat pergantian shift sehingga, ada beberapa yang lewat, kemudian yang terjaring penyekatan merasa emosi dan terburu-buru untuk masuk Surabaya.
"Atas kejadian tadi subuh kami intinya tidak ada saling menyalahkan. Mudah-mudahan nakes yang bekerja di sini tak lelah bekerja. Dan masyarakat bisa memahami bahwa saat ini dalam situasi darurat yang harus kita selesaikan bersama-sama," pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya mengatakan, proses penyekatan yang dilakukan ini adalah kebijakan yang diambil bersama dengan Gubernur Jatim, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, dan Bupati Bangkalan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Kami ingin menjaga masing-masing wilayah agar aman dari Covid-19. Kami sepakat bersama gubernur, kapolda, pangdam, Bupati untuk menjaga orang Madura dan orang Surabaya yang mau masuk dites agar yang masuk itu aman tidak ada yang terpapar Covid," ujar Eri. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia