jpnn.com, JAKARTA TIMUR - Di jalan umum kawasan Pisangan Lama, Pulogadung, Jakarta Timur, terdapat makam.
Makam tersebut adalah tempat penguburan jenazah seorang jawara Betawi pada 1940.
BACA JUGA: Ini 5 Keunggulan Beli Kavling Makam di Taman Pemakaman Muslim Al-Azhar
"Kata nenek saya, beliau sebutan zaman dulu jagoan Betawi. Ya jawara," kata cicit almarhum, Safitriani (36), di Jakarta, Rabu (17/6).
Jawara Betawi tersebut bernama Mardjuki yang kini makam berikut batu nisannya masih terpasang utuh di tepi jalan umum RT 03/RW 04, Pisangan Lama, Kelurahan Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur.
BACA JUGA: Menpora Apresiasi Aksi Sosial Forum Pemuda dan Bamus Betawi
Nama Mardjuki terpahat secara jelas di batu nisan.
Sementara satu batu nisan di samping makam Mardjuki terpahat atas nama Nasyir yang merupakan kolega almarhum.
BACA JUGA: Dorce Gamalama Mengaku Mendapat Wangsit, Apa sih?
"Kalau saya ziarah saat Lebaran ya ke makam buyut saya Mardjuki dan koleganya Babeh Nasyir," kata Fitri.
Saat ini putri dari almarhum Mardjuki, Hj Muhana, masih hidup dan tinggal di sekitar kawasan Pisangan Lama.
Ketua RT 03/RW 04 Pisangan Lama, Basyir (54) membenarkan bahwa almarhum Mardjuki adalah seorang tokoh masyarakat setempat yang dimakamkan sekitar tahun 1940.
"Ini makam tokoh masyarakat di sini. Saat proses pembuatan jalan hingga pengaspalan pun masyarakat di sini tahu itu. Tidak ada yang terganggu, kecuali pendatang, mungkin agak kaget lihatnya," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo