Ada Minitruk Produk Esemka Lamteng

Jumat, 27 Januari 2012 – 12:56 WIB

PONCOWATI – Sukses dengan perakitan LCD proyektor dan laptop,  SMKN 2 Terbanggibesar mulai merambah perakitan mobil jenis mini truk. Prestasi ini bukan dadakan atau mengekor karya pelajar-pelajar lain di luar Lampung. Sebelum karya pelajar Esemka mulai mobil hingga pesawat membooming, SMKN Terbanggibesar sudah melakukannya. ’’Hanya saja kita kalah start,’’ terang  Kepala SMKN 2 Terbanggibesar, Sunarno,S.T,M.T,MM.Pd, kemarin.

Bahkan, SMKN 2 Terbanggibesar merupakan satu – satunya sekolah SMK di Sumatera, yang terlibat dalam PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), sebagai pihak yang bertanggungjawab menyelesaikan izin produksi dan kelayakan jalan mobil Kiat Esemka.
Komponen minitruk dari mobil tersebut, didatangkan langsung dari Tiongkok pada 12 Desember, dan 22 Desember perakitan dimulai.

Komponen itu disediakan untuk 2 mobil, komponen yang pertama dirakit oleh pendidik sebagai bahan materi ajar lalu, 1 unit lainnya langsung dirakit oleh siswa kelas XII program keahlian Mesin dan Otomotif, diawasi oleh pendidik program keahlian terkait.
 
’’Proses perakitan mobil itu, dilaksanakan selama 24 jam kerja yakni dengan rangkaian chesis docking, engine docking, body docking, checkical body docking, dan final test. Alhamdulilah, program itu berjalan lancar dan kami bangga dengan hasil karya anak bangsa ini,’’ paparnya.

Sekretraris perakitan, Zainal Abidin Ahmad,MM.Pd mengatakan dalam perakitan mobil itu dilaksanakan sebagai bahan pembelajaran siswa di sekolah tersebut. Sedangkan, mengenai kualitas mobil itu, dengan kapasitas muatan di atas 2 ton. Selain itu, terdapat keunggulan lainnya yakni sistem kontrol mobil itu untuk pengecekkan rem. Sehingga jika terjadi kerusakkan pada rem atau tidak kelayakkan lainnya  lampu indikator mobil itu, secara otomatis akan menyala.

Lebih lanjut, Sunarno mengatakan untuk tahun 2012, SMKN 2 Terbanggibesar akan merakit 8 unit mobil. Diantaranya 2 telah dirakit, dan lainnya  4 minitruk dan 2 tipe SUV masih dalam masa order. Tidak hanya itu, untuk mematangkan program itu SMKN 2  Terbanggibesar bekerjasama dengan DU/DI Karoseri Tangkas Armada yang beralamat di Jalan Hi.Mena, Bandar Lampung.

DU/DI itu bergerak di bidang karoseri, bak, bis, dan renovasi. Jadi, bentuk kerjasama yakni setiap kebutuhan barang yang dibutuhkan untuk perakitan akan didatangkan langsung dari perusahaan itu. Selanjutnya, untuk komponen yang belum didapatkan di Lampung akan dikirimkan langsung dari SMK lain di Jawa yang tergabung dalam PT SMK. Jadi, produk yang dihasilkan benar – benar produk dalam negeri.

’’Jadi, tiap sekolah membuat komponen yang berbeda. Misalnya di SMK ini membuat sasis, di SMK lain membuat bodi. Nah, semuanya nanti disatukan sehingga menjadi mobil SMK nasional. Program ini, sangat tepat untuk mengembangkan kualitas siswa SMK. Jadi SMK itu visi dan misinya adalah untuk menyiapkan peserta didik yang siap untuk bisa bekerja,’’ jelasnya Sunarno di final tes mobil SMK, Sabtu (21/1).

Banyaknya program di SMKN 2 Terbanggibesar, memang membutuhkan banyak sinergitas dari berbagai lini di sekolah itu. Selain itu, adanya program yang baru dilaksanakan, maka diharapkan untuk kepala SMKN 2 Terbanggibesar selanjutnya dapat melanjutkan program yang ada di sekolah itu.

’’SMKN 2 Terbanggibesar merupakan rumah kedua untuk saya. Bahkan, terkadang menjadi rumah pertama, jadi perkembangan SMKN 2 Terbanggibesar sudah mendarah daging. Bahkan, dahulu saya dan kawan – kawan berjuang keras mengubah SMKN 2 Terbanggibesar dari sekolah sangat biasa menjadi standar lokal, selanjutnya nasional, dan rintisan sekolah berstandar Internasional (RSBI). Dahulu, siswa di sekolah itu maksimal 700 siswa, namun sekarang dengan meningkatkan kepercayaan masyarakat jumlahnya melebihi 1000 siswa per tahunnya,” jelasnya lagi.

Lebih lanjut ia mengatakan, kebanggaan warga sekolah ketika SMKN 2 Terbanggibesar terjaga kualitas dan eksistensinya. Maka diharapkan, untuk kepemimpinan selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan program di sekolah tersebut, sebab masih banyak program yang baru dilaksanakan misalnya perakitan mobil.

’’Namun, program yang sudah ada yang dan merupakan ciri khas SMKN 2 Terbanggibesar harus dipertahankan dan dikembangkan, misalnya pendidikan disiplin melalui ketarunaan. Sedangkan, untuk kualitas akademik yang pernah diperoleh misalnya untuk furniture yang telah menghasilkan karya jati ukir dan mebeler dari 2007, hingga sekarang harus dikembangkan,’’ harapnya.

Sementara itu, untuk menghadapi daya tampung SMKN 2 Terbanggibesar dengan jumlah siswa melebihi 1000 siswa. Tahun 2012, dianggarkan dari Direktorat Pembinaan SMK lebih dari Rp10 Miliar  untuk perbaikkan sekolah, dan penambahan ruangan dengan 2 lantai.

Sekedar diketahui, SMKN 2 Terbanggibesar berhasil merakit 30 unit, Notebook A-Note hanya dalam waktu 2 jam. Notebook A-Note tersebut setara dengan notebook merek Accer. Berkat itulah, sekolah ini terpilih sebagai distributor di Sumatra untuk Notebook A-Note. Tidak hanya itu, tim ini dalam merakit LCD Proyektor sejumlah 461 unit hanya membutuhkan waktu 2 hari, padahal waktu yang diberikan 2 bulan. Keunggulan LCD tersebut mampu bertahan dalam keadaan on hingga 2 minggu.

Sebelumnya, karya prestisius berupa perakitan LCD tv 42 ins juga dihasilkan pelajar SMKN Bandarlampung. Dengan pola penjualan door to door dan harga miring kualitasnya tak kalah jauh dengan produk sejenis. (ika/rnn/c1/ary)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perda Miras, Mendagri Panggil Bupati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler