jpnn.com, JAKARTA - Nama Jalan Denpasar akan ditabalkan di salah satu ruas jalan di Kota Mossel Bay, Afrika Selatan. Bahkan, secara khusus Wali Kota Denpasar, Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra akan memberikan sebuah patung, untuk ditempatkan di salah satu sudut di ruas jalan tersebut. Rencananya peresmian nama Jalan Denpasar akan dilakukan tahun 2020.
Penabalan nama Jalan Denpasar di salah satu ruas jalan di Mossel Bay merupakan bagian dari kerja sama kedua kota. Wali Kota Denpasar dan Wali Kota Mossel Bay, Afrika Selatan Alderman Harry Levendal sudah menandatangani nota kesepahaman, tanda dimulainya kerja sama sister city kedua kota.
BACA JUGA: Bersama Para Biker, Lanal Denpasar Gelar Acara Karya Bakti
Penandatanganan dilaksanakan di Kota Mossel Bay, Afrika Selatan. Diikuti peresmian nama ruang pertemuan 'Denpasar' di Kantor Municipality Mossel Bay. Kemudian, kedua wali kota meninjau lokasi jalan yang akan dinamakan Jalan Denpasar.
Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai meyakini kerja sama sister city akan membuka akses pasar baru di berbagai sektor. Selain itu, juga akan meningkatkan kemitraan, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang akan memberikan kontribusi besar bagi ekonomi kedua kota.
BACA JUGA: Umat Hindu Lanal Denpasar Merayakan Hari Suci Tumpek Landep
"Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi ajang tukar inovasi serta ide kreatif, dalam upaya saling menguatkan dan menggali potensi kedua kota di berbagai sektor," ujar Bagus Rai dalam pesan elektronik yang diterima, Senin (2/12).
Sementara, Wali Kota Mossel Bay Alderman Harry Levendal mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman merupakan langkah awal mempererat persaudaraan dan peningkatan kerja sama.
“Tentu harapan kami dapat menjadi ajang tukar pikiran untuk mencari solusi, guna menyelesaikan masalah dan tantangan pembangunan bagi kedua kota,” ucapnya.
Di tempat yang sama Minister of Agriculture Western Cape Ivan Meyer mengatakan, kerja sama sister city Denpasar-Mossel Bay bukti nyata, bahwa kemajuan bagi kemaslahatan bersama dapat dicapai meski di tengah kondisi global yang penuh dengan konflik.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi menyoroti isu warisan budaya dan pariwisata, pembangunan SDM, perdagangan, industri, serta investasi. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang