Ada Penjahat Bermodus Potong Babi, Ini Penjelasan Polisi

Senin, 12 Desember 2016 – 22:18 WIB
Ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Sub Direktorat Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya baru saja mengungkap enam kasus yang meresahkan masyarakat khususnya di Jakarta. Enam kasus yang berhasil diungkap itu  terjadi pada awal Desember ini.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan, salah satu kasus yang berhasil diungkap jajarannya adalah tindak pidana penipuan dan penggelapan. “Berkaitan dengan penipuan dan penggelapan dengan modus potong babi," ujar Argo saat mengikuti gelar barang bukti bersama Subdit Resmob, Senin, (22/12).

BACA JUGA: Bule Rusia Selundupkan 3 Kg Narkoba yang Siap Diedarkan Saat Tahun Baru

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto menjelaskan, tindak pidana bermodus potong babi itu dilakukan oleh kawanan yang berjumlah enam orang dengan masing-masing orang mempunyai peran sendiri.

Kawanan itu mulanya menyasar korban yang berniat menjual rumah toko (ruko). “Lalu kawanan pelaku menawar harga ruko itu. Setelah bertemu, pelaku mencoba bertransaksi dengan uang palsu," kata Budi.

BACA JUGA: Jadi Sopir Pribadi Belum Sepekan, Bawa Kabur Mobil Majikan

Untuk mengelabui korban, ada tumpukan uang yang di ujung atas dan bawahnya ditutupi USD 100. Komplotan itu memang melibatkan warga negara asin.

Selanjutnya saat bertransaksi, salah satu anggota komplotan itu merayu korban untuk menantang pembeli yang warga asing untuk bermain judi. Tentu saja itu hanya modus karena sang pembeli juga bagian dari komplotan.

BACA JUGA: Kernet Damri Nekat Merampok karena Pengin Beli Baju Baru

"Pelaku menyampaikan, 'Pak orang ini uangnya banyak. Bagaimana kalau kita ajak dia main judi nanti kita kalahkan'," ungkap Budi menirukan perkataan pelaku.

Agar aksi komplotan itu lebih meyakinkan, salah satu anggotanya juga berjanji ke korban untuk mengalahkan pembeli dalam perjudian.  Selain itu, ada yang berperan menjadi orang tua yang datang sambil menangis dan dicaci-maki oleh pelaku.

“Dicaci-maki, dimarah-marahi sehingga timbul rasa iba kasihan dari si korban. Tanpa disadari korban ini menjadi korban penipuan," tegas Budi.Korban pun mengalami kerugian hingga USD 100.000 atau setara Rp 1,3 Milyar. Sedangkan anggota komplotan yang sudah ditangkap adalah RM alias SG (68) yang berperan sebagai ahli permainan judi, warga Malaysia berinisial LAM alias LSH (67) yang berpura-pura sebagai pembeli ruko,  WE alias W (46) yang bertugas melakukan check in kamar hotel untuk judi.

Sementara tiga orang lain masih buron. Yakni H alias KY, PH  dan LM.

Dari pengakuan tersangka, ternyata komplotan itu sudah beraksi di beberapa kota seperti Surabaya , Medan , Bandung dan Bekasi. Sedangkan barang bukti yang disita adalah  handphone, alat permainan perjudian, uang palsu, KTP yang digunakan untuk check in hotel, kartu NPWP, kartu kredit dan kartu ATM, serta sisa uang hasil kejahatan.(elf/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hap! Budin pun Disergap saat Pungli di Jalintim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler