jpnn.com, BANDUNG - Pergerakan tanah kembali terjadi di dekat kawasan longsor Tol Cipularang KM 118, tepatnya di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (19/2).
Humas PT Jasa Marga Nandang Elan mengatakan, pergerakan tanah terjadi di bekas longsoran. "Betul, ada rekahan di bagian sisi longsoran," kata Nandang saat dihubungi.
BACA JUGA: Tol Cipularang Aman Dilalui Kendaraan Pascalongsor
Akibatnya, salah kaki seorang pekerja operator alat berat terkilir karena berusaha menghindari pergerakan tanah tersebut. Di lokasi tersebut memang sedang ada perbaikan setelah longsor oleh pihak Jasa Marga.
"Pengemudi alat berat tadi loncat pada saat melihat ada rekahan. Kakinya sedikit terkilir," kata Nandang.
BACA JUGA: Waspada Longsor Susulan di Ruas Jalan Tol Cipularang
Selain itu, tidak ada korban lainnya akibat peristiwa pergerakan tanah tersebut. Menurut Nandang, lokasi pergerakan tanah susulan itu di pinggir jalur arah Jakarta terdapat genangan air.
Nandang menyatakan telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk merekomendasikan pembatasan sementara kendaraan yang melintas di Tol Cipularang guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan.
Sebelumnya, longsor terjadi di Kampung Hegarmanah RT 2/RW 4, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat pada Selasa (11/2) sekitar pukul 21.00 WIB.
Akibatnya tercatat 10 rumah rusak hingga rata dengan tanah dan pada saat itu sekitar 80 jiwa mengungsi ke wilayah yang aman. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti