jpnn.com, BANDUNG - Jalur Tol Cipularang KM 118 aman dilalui kendaraan pascalongsor yang terjadi pada Selasa (11/2). Longsor melanda Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Kampung Hegarmanah RT02 RW04, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah.
"Perbaikan tembok penahan tanah itu akan dikerjakan secepat mungkin oleh petugas di lapangan," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu dalam siaran pers, Minggu.
BACA JUGA: Waspada Longsor Susulan di Ruas Jalan Tol Cipularang
Menurut Budi, longsor terjadi akibat ada rembesan air dari kubangan sawah di pinggir Tol Cipularang KM 118.
Longsor mengakibatkan enam unit rumah rusak berat milik Anjang (40 tahun), Nani (55 tahun), Asep Buhori (50 tahun) Abas (41 tahun), Agus (46 tahun), Khodijah (50 tahun), dan 80 unit rumah terancam terkena material longsor.
BACA JUGA: Ratusan Truk Terjaring Operasi di Tol Cipularang
Selain itu, longsor juga merusak lahan pertanian sawah sekitar tiga hektare, enam unit kolam ikan dan saluran air bersih (pipa) 1.500 meter serta satu orang mengalami luka ringan.
Dia mengatakan, BPBD Kabupaten Bandung Barat telah mengupayakan penyedotan air untuk mengeringkan tanah cekungan atau kubangan sawah tersebut dengan menggunakan satu unit mesin sedot alfon DPKPB Kota Bandung, satu unit milik PT Jasa Marga Cipularang, satu unit milik Jagorawi, dan satu unit Cikampek.
BPBD Kabupaten Bandung Barat juga membantu memindahkan barang-barang milik warga yang masih bisa diselamatkan dari rumahnya.
Sementara itu, untuk genangan di hulu sudah kering tapi kedalaman lumpur masih sekitar tiga meter dan masih akan diupayakan mengeruk untuk membersihkan gorong-gorong yang mengarah ke jalan atau hilir.
Selain itu, PT Jasa Marga masih mengupayakan dangan cara membuat tanggul untuk mencari titik gorong yang tersumbat dengan mendatangkan empat unit alat berat eksavator termasuk satu unit ekavator amfibi.
"Sedangkan pengerjaan penguatan tanggul longsoran menurut info dari Jasa Marga, itu akan dibikin borvell dan bronjong. Kemudian juga masih menyediakan tiga unit pompa untuk menyedot air yang sewaktu-waktu bila air kembali tergenang kalau terjadi hujan," kata dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti