Ada Perintah Guru Honorer Lanjutkan Mogok Mengajar

Minggu, 16 September 2018 – 08:27 WIB
Siswa SD di Garut yang ditinggal guru honorer karena aksi mogok. Foto: ist for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 8.000 guru honorer SD dan SMP di Kabupaten Garut, Jabar, akan melanjutkan aksi mogok mengajar hingga tiga hari. Aksi ini sebagai rangkaian jihad guru yang disuarakan Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR) yang didukung Pesatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Garut.

Ketua Umum FAGAR Cecep kurniadi mengungkapkan, guru honorer sudah mulai mogok mengajar sejak Sabtu (15/9). Itu baru pemanasan dan akan dilanjutkan Senin (17/9).

BACA JUGA: DPR: Ada Sekolah Negeri Guru PNS Hanya 1, Lainnya Honorer

"Rencananya besok mogok lagi. Karena ada aksi solidaritas dari teman-teman yang lain dari rekan-rekan di PGRI dan FAGAR untuk menggelar jihad guru di hari Selasa (18/9)," terang Cecep kepada JPNN, Minggu (16/9).

Dia mengaku sudah menginstruksikan guru honorer untuk melanjutkan mogok ngajar tiga hari mulai 15 September sampai 18 September. Dalam aksi ini Cecep menyatakan, kemungkinan besar guru PNS akan ikut mogok. Ini sebagai bentuk kepedulian terhadap honorer.

BACA JUGA: Anang: Guru Honorer Mogok Ngajar, Tamparan Buat Pemerintah

"Kami ingin Dinas Pendidikan secepatnya melagalkan kami dengan bentuk SK Penetapan dari bupati," ucapnya.

Aksi jihad guru di Kabupaten Garut memakan korban. Ribuan anak-anak SD terlantar karena tidak satupun guru yang mengajar Sabtu (15/9).

BACA JUGA: Guru Mogok Ngajar, Kemendikbud Minta Kadisdik Tanggung Jawab

"Kami ingin menunjukkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Garut kalau selama ini yang mengisi tugas guru PNS ya kami honorer ini. Sayangnya kami dinilai tenaga ilegal," kata Cecep.

BACA JUGA: DPR: Ada Sekolah Negeri Guru PNS Hanya 1, Lainnya Honorer

Dia menambahkan, sikap Plt Dinas Pendidikan Djajat Darajat yang menyatakan guru honorer itu ilegal dan tidak sah mengisi buku laporan pendidikan sangat melukai hati mereka.

“Bertahun-tahun kami mengabdi mengajar anak mendidik anak bangsa tapi malah dianggap ilegal, dan tidak sah mengisi nilai. Kami buktikan kalau guru honorer itu perannya sangat penting. Baru sehari kami mogok, kondisi anak-anak sudah seperti itu,” tuturnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Honorer Mogok, Ribuan Anak SD di Garut Telantar


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler