jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan RI Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, Indonesia menaruh perhatian lebih terhadap isu bonus demografi pada 2025-2030 dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 pada 17 Agustus 2020 mendatang
Misalnya, generasi milenial perlu didorong melakukan inovasi untuk menggerakkan perekonomian bangsa di masa depan.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Peringatan untuk Amien Rais, Din Syamsuddin Tak Main-main
"Kepada para milenial, selalu belajar dan berkompetisi. Jangan kalah dengan milenial di luar negeri. Bikin inovasi dan lain sebagainya yang bisa membawa harum nama bangsa dan bermanfat bagi masyarakat," kata Trenggono dalam diskusi daring, Minggu (16/8).
Namun, kata dia, semangat nasionalisme para generasi milenial perlu dibangun, ketika kelompok usia itu didorong melakukan inovasi. Generasi milenial perlu bangga menjadi Warga Negara Indonesia.
BACA JUGA: Wamenhan: Bertahan di Rumah Itu Bela Negara
"Jadi, generasi berikutnya ini harus dipacu, dipicu supaya mereka punya jiwa atau rasa nasionalisme yang tumbuh. Mereka lahir dan besar di mana pun akan kembali ke tanah air atau negara ini. Mereka harus tunjukkan kecintaannya kepada bangsa ini melalui satu kreativitas dan inovasi, serta cinta produk lokal," katanya.
Melalui Program Bela Negara, kata dia, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) akan menyadarkan masyarakat, terutama para milenial untuk bangga sebagai orang Indonesia.
BACA JUGA: Jenderal Andika Dukung Program Bela Negara Olivia Zalianty Cs
"Kami ingin melalui Program Bela Negara, milenial bangga terlahir di Indonesia, menjadi bagian dari warga dunia. Ini filosofi dari Program Bela Negara itu. Jangan kalah dengan Korea Selatan yang mampu mengguncang dunia melalui budaya K-Pop, jika dilihat dari sudut pertahanan, itu cara mereka melalui industri kreatifnya memengaruhi dunia," tuturnya.
Lebih lanjut, ujarnya, kecintaan terhadap negara oleh milenial juga bisa ditunjukkan dengan bergabung dalam Komponen Cadangan (Komcad) sesuai amanat dari Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara.
"Komcad ini bukan wajib militer. Ini kesadaran dari warga masyarakat yang ingin membela negara jika terjadi perang, difasilitasi dengan memberikan pelatihan selama beberapa bulan. Usai latihan dikembalikan ke masyarakat. Jika negara dalam keadaan perang, mereka siap bertempur," katanya.
Saat ini, ungkap dia, Kemenhan tengah menjajaki kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar para mahasiswa bisa ikut Program Bela Negara.
"Nanti, dalam satu semester mereka bisa ikut pendidikan militer, nilainya dimasukkan ke dalam SKS yang diambil. Ini salah satu yang sedang kita diskusikan dengan Kemendikbud untuk dijalankan. Semua ini agar kita memiliki milenial yang tidak hanya kreatif dan inovatif, tetapi cinta bangsa dan negara dalam kehidupan sehari-harinya," tutup dia. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan