Ada Petunjuk Bencana 9 Januari, Yanda Selamat dari Musibah Sriwijaya Air

Selasa, 12 Januari 2021 – 08:29 WIB
Petugas mengevakuasi kantong berisi jenazah dan serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada hari ketiga di Dermaga JICT 2, Jakarta, Senin (11/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, KUPANG - Filse Seyandha Selan selamat dari musibah Sriwijaya Air SJ182.

Warga Kupang Nusa Tenggara Timur itu rencananya berangkat ke Pontianak dengan Sriwijaya Air. Namun, nasib berkehendak lain, Yanda membatalkan penerbangan ke Pontianak karena sakit.

BACA JUGA: SAR TNI AL Ungkap Kesulitan Mencari Kotak Hitam Sriwijaya Air

Yanda yang dihubungi melalui nomor telepon selulernya Sabtu (9/1) malam tidak tersambung. Namun, pihak keluarga membenarkan Yanda membatalkan penerbangan ke Pontianak dari Bandara El Tari Kupang via Jakarta.

“Rencananya memang pagi (Sabtu, 9/1-red) Yanda terbang ke Pontianak dengan Sriwijaya Air. Namun, dirinya sendiri yang membatalkan rencana keberangakatan. Karena sampai pagi mau berangkat mengeluh badan tidak enak,” kata Frangky Reke, kakak ipar dari Yanda kepada Timex Kupang, Minggu (10/1).

BACA JUGA: Pemain Asing Persebaya Galang Dana untuk Korban Sriwijaya Air SJ182


tangkapan layar, dari timexkupang

Frangky mengaku dirinya bersama istri yang adalah kakak kandung Yanda, langsung menghubungi Yanda ketika mendapat informasi hilangnya pesawat Sriwijaya Air tujuan Pontianak.

BACA JUGA: Sebelum Terbang, Pramugari Sriwijaya Air Itu Sempat Berdebat soal Nama Anjing

“Begitu mendapat kabar pesawat Sriwijaya hilang kami langsung telpon. Puji Tuhan Yanda terima dan saat itu bersama orang tua sedang berdoa mengucap syukur. Kami bersyukur sekali adik kami tidak jadi terbang,” ujar Frangky.

Ayah satu anak ini mengaku, batalnya keberangkatan Yanda tidak terlepas dari pertolongan Tuhan.

Dia menceritakan, pada 2 Januari kemarin, semua keluarga diundang untuk berdoa di Oebufu.

Dalam doa itu ada petunjuk bahwa pada tanggal 8 Januari atau 9 Januari ada bencana yang bakal dialami keluarga. Sehingga keluarga harus terus berdoa.

“Ternyata petunjuk dalam doa itu betul. Berkat doa dari orang tua dan semua keluarga, Yanda tidak jadi berangkat karena kondisi tidak enak badan dan sakit,” ujar Franky.

Dia menceritakan, Yanda baru bekerja setahun di Pontianak. Baru pulang libur pertama di Kupang.

“Yanda guru di Pontianak dan baru pertama pulang berlibur. Dia baru lulus tahun lalu dan langsung diterima bekerja sebagai guru di Pontianak,” kata Frangky.

Sementara itu, informasi lain menyebutkan, ada dua penumpang asal Sumba dalam pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu itu.

Timor Express sudah menghubungi beberapa pihak di Sumba untuk memastikan, tetapi hingga berita ini diracik belum terkonfirmasi. (ito/aln)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler