Ada Polisi Berkarier Menonjol Meski Bukan Lulusan Akpol, Karena Dekat Pak Jokowi?

Jumat, 01 Mei 2020 – 16:21 WIB
Neta S Pane. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyoroti mutasi besar-besaran di jajaran pejabat teras Polri. Dari ratusan perwira Polri yang masuk dalam mutasi pada masa pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19) itu ada satu nama yang jadi perhatian IPW.

Sorotan IPW mengarah pada Brigjen Ahmad Lutfhi yang saat ini menempati jabatan Wakapolda Jawa Tengah (Jateng). Luthfi bakal segera berbintang dua karena dipromosikan menjadi Kapolda Jateng menggantikan Irjen Rycko Amelza Dahnie yang dimutasi ke posisi kepala Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri.

BACA JUGA: Mutasi Polri: Sejumlah Kapolda Diganti, Boy Rafli Naik Posisi, Ini Daftar Lengkapnya

Dalam catatan IPW, Luthfi bukanlah alumnus Akademi Kepolisian (Akpol). Walakin, polisi yang disebut-sebut sebagai ‘Geng Solo’ itu punya karier moncer.

Neta mengatakan, Luthfi langsung punya karier yang mencorong setelah dipercaya menjadi panitia pengamanan pernikahan putri Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo. “Sepertinya dia sedang dipersiapkan Jokowi untuk menjadi calon Kapolri ke depan,” kata Neta melalui layanan pesan ke media, Jumat (1/5).

BACA JUGA: Geng Solo Sedang Moncer di Polri? Begini Kata Pak Iqbal

Neta menambahkan, Luthfi juga mengukir rekor dengan menjadi Kapolda Jateng yang bukan lulusan Akpol. Sebelumnya, Luthfi pernah menjadi Kapolresta Surakarta.

Istilah Geng Solo juga merujuk pada nama-nama polisi yang pernah menjadi Kapolresta Surakarta. Selain Luthfi, perwira Polri yang juga dianggap sebagai bagian Geng Solo adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo.

BACA JUGA: Soal Isu Geng Solo, Edi Hasibuan Bela Presiden Jokowi

Neta juga mencermati promosi bagi Irjen Rycko Amelza Dahniel dari jabatan Kapolda Jateng ke Kabaintelkam Polri. Neta mengatakan, Rycko dikenal sebagai polisi yang dekat dengan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Memang, Rycko yang juga alumnus Akpol 1988 pernah menjadi ajudan SBY. “Biasanya posisi Kabaintelkam selama ini dipegang oleh figur yang dekat dengan kekuasaan karena menyangkut kemampuan analisis keamanan dan cipta kondisi bagi situasi kamtibmas,” imbuh Neta.(elf/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler