Ada Potensi Konflik di Pilkades, Pemkab Lombok Tengah Lakukan Ini

Rabu, 10 Agustus 2022 – 00:41 WIB
Bakesbangpol Lombok Tengah dengan Satbrimob Polda NTB memetakan potensi konflik pada pilkades serentak. Foto: Edi Suryansyah/Jpnn.com.

jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Pemkab Lombok Tengah mulai memetakan kerawanan pada pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) yang dilaksanakan pada Rabu (31/8).

Pemetaan itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya konflik saat pemilihan yang digelar di 15 desa se-Lombok Tengah.

BACA JUGA: AKBP Doni Hermawan Kerahkan Ribuan Personel Jelang Pilkades Serentak di Cianjur

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Lombok Tengah Murdi AP menjelaskan ada pergeseran potensi konflik pada pilkades saat ini.

Pemetaan ini dilakukan untuk menjamin pelaksanaan pesta demokrasi di tingkat bawah berjalan dengan ketentuan yang berlaku.

BACA JUGA: Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Pantau Pilkades Seluma dan Bangka Tengah, Begini Pesannya

"Terjadi pergeseran potensi konflik pada saat tahapan pencalonan dengan pada tahap pemungutan, penghitungan, dan penetapan hasil pemungutan suara," ungkap Murdi kepada JPNN, Selasa (9/9).

Menurut dia, pada tahapan pencalonan, potensi konfliknya terjadi ketika di desa yang memiliki pendaftar lebih dari lima orang, dan itu terjadi pada enam desa.

BACA JUGA: Calon Paskibraka Lombok Tengah Dikeroyok Senior, Kondisinya

"Ketika tahapan pencalonan, potensi konflik status siaga yang memiliki pendaftar lebih dari lima calon," ujar Murdi.

Namun setelah penetapan calon dilakukan pada Sabtu, 23 Juli 2022 lalu, terjadi perubahan situasi sekitar 60 persen ke desa yang jumlah calonnya hanya dua orang.

Kemudian yang berpotensi konflik juga yakni ketika adanya calon yang mempunyai rekam kejak pada organisasi kemasyarakatan.

"Setelah penetapan calon, potensi konflik status siaga bergeser pada desa-desa yang memiliki calon yang ditetapkan itu dua orang," kata Murdi.

Dengan adanya pemetaan potensi konflik itu, maka pihaknya sebagai panitia di tingkat kabupaten harus membaca potensi lebih awal.

Hal itu untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat menghambat jalannya pemilihan.

“Itu yang kami koordinasi dengan Sat Brimob Polda NTB. Untuk dijadikan data penurunan rencana operasi pengamanan pilkades serentak di Lombok Tengah," pungkas dia. (mcr38/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rayakan 10 Muharam, Pemda Lombok Tengah Santuni Belasan Ribu Anak Yatim dan Piatu


Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Edi Suryansyah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler