jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Seorang calon anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) di Kabupaten Lombok Tengah, MMA diduga dikeroyok oleh sejumlah seniornya.
Konon, pengeroyokan terjadi setelah MMA, siswa salah satu SMA di daerah itu hendak berhenti menjadi anggota Paskibraka.
BACA JUGA: Terungkap Pemilik Pistol yang Dipakai Bharada E Menembak Brigadir J, Oalah
Namun, para senior yang melarang MMA berhenti diduga mengeroyok korban.
Orang tua korban, F keberatan atas tindakan penganiayaan terhadap putranya.
BACA JUGA: Kapolri Belum Mengungkap Motif Pembunuhan Brigadir J, Reza Indragiri Bilang Begini
F juga telah menempuh jalur hukum dengan melaporkan kasus itu kepada polisi setempat.
"Tadi malam sudah saya laporkan. Saya tidak mau damai atas permasalahan ini" kata F di Lombok Tengah pada Selasa (9/8).
BACA JUGA: Istri Ferdy Sambo Berurai Air Mata Bicara Cinta, Dahlan Iskan: Sangat Wanita
Menurut F, kerusakan gendang telinga anaknya akibat pengeroyokan itu bakal berimbas terhadap masa depan putranya.
"Ketika anak saya cacat seperti ini maka setidaknya mereka (terduga pelaku) harus diproses secara hukum juga," tegasnya.
Orang tua korban menduga aksi pemukulan tidak hanya menimpa anaknya. Sebab, ada juga siswa lain yang mengalami hal serupa tetapi takut menceritakan penganiayaan tersebut.
"Setelah anak saya berani melaporkan ini, ternyata muncul juga korban yang lain dan mereka siap menjadi saksi," ujar F.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Praya Kadian membenarkan adanya pemukulan kepada siswanya MMA.
Peristiwa itu terjadi lantaran MMA memutuskan untuk berhenti mengikuti kegiatan Paskibraka di sekolah.
BACA JUGA: Menurut Komjen Agus, Inilah yang Membuat Bharada E Akhirnya Mau Buka-bukaan
"Setelah saya telusuri, ternyata ada tradisi senior memberikan pelajaran seperti itu kepada juniornya, ketika ada yang mendadak berhenti ikut Paskibraka," kata Kadian.
Dia pun sangat menyayangkan aksi main pukul yang dilakukan siswanya itu.
Pihak sekolah berjanji segera menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan dengan mempertemukan pihak terkait beserta wali murid.
"Rabu kami akan mempertemukan dan semoga melalui pertemuan itu bisa menemukan titik terang atau perdamaian," ujarnya.
Kadian juga menyampaikan terduga pelaku yang memukul MMA berjumlah 6 orang. Penganiayaan terjadi di halaman sekolah pada sore hari saat kegiatan ekstrakurikuler berlangsung. (mcr38/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Edi Suryansyah