Ada Rencana Tim TNI AL di Danau Toba Hingga Tiga Bulan

Senin, 25 Juni 2018 – 09:03 WIB
Danau Toba dipandang dari Desa Hutalontung, Kecamatan Muara. Foto: Alfredo Sihombing/Metro Siantar/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Kapushidrosal) Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro menyampaikan bahwa insiden tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba juga menjadi pelajaran bagi instansinya.

Ke depan, dia berencana memetakan Danau Toba seperti yang sudah mereka lakukan di wilayah laut Indonesia. ”Kami akan petakan kontur, kedalamannya (Danau Toba),” ungkap dia, Minggu (24/6).

BACA JUGA: Tengah Danau Toba Berlumpur, Bagaimana KM Sinar Bangun?

Selama ini, Pushidrosal memang lebih fokus memetakan laut. Padahal, sambung Harjo, sedikitnya 12 kali kecelakaan di Danau Toba sudah terjadi. Dalam insiden helikoter hilang di Danau Toba dua tahun lalu, Tim SAR juga sempat kesulitan menemukan bangkai helikopter tersebut.

Apabila pemetaan sudah dilakukan oleh Pushidrosal, gambaran detail di dalam permukaan danau tersebut bisa membantu.

BACA JUGA: Fakta – Fakta tentang Danau Toba, Mirip Samudera

Karena itu, apabila operasi pencarian bangkai dan korban hilang KM Sinar Bangun sudah dinyatakan selesai, Pushidrosal belum tentu langsung menarik personel dan peralatan mereka. ”Kami akan mencoba untuk memetakan Danau Toba,” kata Harjo.

BACA JUGA: Proses Evakuasi KM Sinar Bangun Begitu Rumit, Semoga Sukses

”Sehingga kami akan tahu posisi riil (Danau Toba),” tambah dia. Sebab, kata dia, sejauh ini Danau Toba belum terpetakan secara hidrografi.

Untuk memetakan salah satu danau terluas di Asia Tenggara itu, Harjo memperkirakan timnya butuh waktu dua sampai tiga bulan. Namun, semua tergantung dengan alat dan situasi serta kondisi di lapangan.

BACA JUGA: Tengah Danau Toba Berlumpur, Bagaimana KM Sinar Bangun?

”Memang untuk memetakan itu harus dihitung secara cermat,” ujarnya. Meski fokus pekerjaan mereka saat ini memetakan laut, pemetaan Danau Toba juga bakal menjadi prioritas mereka.

Faktor cuaca rupanya mempengaruhi perilaku gelombang air di Danau Toba. Apalagi saat hari nahas KM Sinar Bangun 5 senin lalu, kondisi cuaca sedang buruk karena pergerakan sirkulasi siklonik yang terbentuk di pantai barat Sumatera. (jun/syn/tau)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Ritual Membujuk Penghuni Danau Toba


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler