Ada Semburan Air Mengandung Gas Mudah Terbakar di Maluku, Lihat

Senin, 23 Mei 2022 – 15:45 WIB
Semburan air mengandung gas di Desa Waisamet, Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi, Senin (23/5/2022 ) (FOTO ANTARA/HO-BPBD Maluku)

jpnn.com, AMBON - Sebuah fenomena semburan air mengandung gas di Desa Waisamet, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, menghebohkan warga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku memastikan semburan air yang mengandung gas itu tidak beracun dan tidak mengancam kesehatan masyarakat.

BACA JUGA: 1 Anggota Perguruan Silat di Bandung Dihabisi 8 Orang Secara Sadis, Pelaku Ternyata

Kepala BPBD Maluku Hein Farfar mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak perusahaan dan sudah ada tim Health Safety Environment (HSE) yang bertolak ke Desa Waisamet pada Senin (23.5) pagi.

Menurut dia, semburan yang tingginya lebih dari 5 meter itu mulai terjadi sejak 19 Mei lalu.

BACA JUGA: Ini Lho Oknum Brimob Penembak Najamuddin Sewang, Bayarannya

Diduga, lubang yang menyemburkan air bercampur lumpur yang mengandung gas itu  adalah bekas lokasi pengeboran air tanah oleh salah satu OPD di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada 2021.

Namun, katanya, ketika itu tidak ditemukan adanya sumber air di lokasi tersebut.

BACA JUGA: Letjen Nyoman Cantiasa Minta Prajurit TNI Belajar dari Konflik Maluku 1999

Menurut dia, tim yang turun ke lapangan juga telah melakukan identifikasi dan ternyata semburan itu bukan gas beracun, melainkan air yang mengandung gas dan mudah terbakar.

"Tim HSE dan pihak kepolisian saat ini juga telah memasang garis polisi agar warga tidak leluasa masuk ke lokasi titik semburannya," ucap Hein Farfar di Ambon.

Selain itu, petugas menurutnya sudah mengambil sampel semburan air mengandung gas itu.

"Sampelnya sudah diambil mereka untuk dikirim ke laboratorium migas di Jakarta guna diteliti apakah mengandung potensi mineral atau tidak," ujar dia.

Beberapa waktu lalu, hal yang sama juga terjadi di kawasan Kobisonta, Kabupaten Maluku Tengah.

"Beberapa hari kemudian semburan air tersebut terhenti dengan sendirinya," kata Hein Farfar. (ant/fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler