Ada Sosok Perempuan Mualaf di Balik Penutupan MTQN ke-30 yang Sukses Pecahkan Rekor MURI

Rabu, 18 September 2024 – 23:12 WIB
Acara penutupan MTQN ke-30 di Samarinda pada Minggu (15/9) menjadi momen bersejarah dengan penampilan spektakuler dari 500 drone yang menerangi langit malam. Foto: source for jpnn

jpnn.com, SAMARINDA - Penutupan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) ke-30 di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Minggu (15/9) menjadi momen bersejarah dengan penampilan spektakuler dari 500 drone yang menerangi langit malam.

Puncak acara ini tidak hanya berhasil menghibur ribuan penonton yang hadir, tetapi juga mencatatkan prestasi baru dengan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (rekor MURI).

BACA JUGA: Pemanfaatan Drone dalam Sektor Pertambangan Semakin Dilirik

Formasi lafaz Allah dan Muhammad yang ditampilkan ratusan drone tersebut menjadi yang terbesar pernah dibuat di Indonesia menambah kesan monumental pada acara keagamaan terbesar di tanah air ini.

Di balik kesuksesan pertunjukan memukau tersebut, terdapat sosok inspiratif bernama Mei, seorang mualaf yang juga menjabat sebagai CEO Clovertec.

BACA JUGA: Kaltim Raih Juara Pertama Cabang Fahmil Quran Putra MTQN ke-30

Clovertec merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Consumer Electronic Goods, yaitu produk Smart Screen/Smart Board dan Smart Appliance, menjadi penggerak utama dalam proyek besar ini.

Meski baru beberapa tahun sejak memeluk Islam, Mei telah berhasil mempersembahkan inovasi teknologi yang menggabungkan Art dan Teknologi juga kesakralan ajaran agama dalam bentuk pertunjukan udara.

BACA JUGA: Nikah Terpadu Meriahkan Rangkaian Acara MTQN ke-30 di Kaltim

Mei mengaku sangat bersyukur bisa berkontribusi dalam momen besar ini, terlebih dengan memecahkan rekor nasional untuk formasi lafaz Allah dan Muhammad terbesar.

"Ini adalah sebuah pencapaian tidak hanya bagi Clovertec, tetapi juga bagi perkembangan teknologi di Indonesia,” kata Mei dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/9).

Berkolaborasi dalam proses kreatif dan teknis, Mei mendapat dukungan dari CEO Visual Rangers Indonesia Donny Priwardhana.

Visual Rangers Indonesia adalah perusahaan multimedia kreatif dan produksi teknis yang telah lama berkecimpung dalam penyelenggaraan acara besar.

Donny dan timnya terlibat penuh dalam pemrograman, pengaturan formasi, hingga eksekusi pertunjukan drone yang rumit dan presisi ini.

Visual Rangers juga bertanggung jawab untuk proses kreatif tari kolosal 500 penari dengan balutan tehnologi hologram, augmented reality dan video mapping pada opening dan closing MTQN XXX.

Selain itu, juga untuk kreatif multimedia dan technicalnya termasuk holoscreen, mediaserver, dan projector.

Menurut Donny, kolaborasi ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang membawa pesan spiritual yang kuat melalui visual yang indah.

"Teknologi drone memberikan kesempatan baru untuk menyampaikan pesan dalam bentuk yang lebih kreatif dan menyentuh,” ujar Donny.

Sementara itu, Event Organizer dari acara ini, API - Argo Pesona Indonesia juga memainkan peran penting dalam koordinasi dan penyelenggaraan acara.

Mereka memastikan seluruh elemen, dari teknis hingga operasional, berjalan lancar demi terciptanya pertunjukan yang tidak terlupakan ini.
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur di segala aspek menghasilkan rangkaian acara MTQ Nasional yang termegah sepanjang MTQN.

Pertunjukan drone yang menampilkan lafaz Allah dan Muhammad tersebut merupakan hasil kerja keras selama satu bulan penuh, mulai dari pembuatan sketsa, pemrograman formasi, hingga pengujian teknis.

Persiapan di lapangan sendiri membutuhkan waktu tiga hari dengan uji coba intensif yang dilakukan sehari sebelum acara.

Meski sempat menghadapi tantangan terkait pergerakan satelit yang memengaruhi sinyal dan pergerakan drone, pertunjukan utama pada malam penutupan berjalan sempurna tanpa satu pun drone yang mengalami kegagalan.

“Alhamdulillah, semua berjalan sesuai harapan. Ini adalah bukti teknologi drone bisa membawa perubahan besar dalam industri hiburan karena pertunjukan drone adalah pertunjukan yang sangat ramah lingkungan, dibandingkan dengan kembang api, pertunjukan drone tidak menghasilkan asap berlebih dan mengonsumsi lebih sedikit energi," kata Mei.

Melalui pengoptimalan teknologi, lanjut Mei, pertunjukan drone juga menjadi semakin aman, dan pertunjukan drone merupakan gabungan dari teknologi dan seni ntuk membuat kemegahan serta mendorong kreatifitas generasi muda di Indonesia.

Mei berharap teknologi drone dapat semakin dikenal oleh khalayak luas dan menjadi alternatif baru dalam dunia hiburan, memberikan pengalaman yang berkesan dan luar biasa bagi audiens dari segala usia.

Dibandingkan dengan kembang api dan pertunjukan cahaya laser, pertunjukan drone dapat menampilkan lebih banyak konten, seperti logo merek, tema acara, animasi gambar, dan teks, dan lainnya di udara sehingga lebih banyak orang dapat memahami tujuan dan makna acara tersebut.

Mei meyakini tidak boleh ada batasan pada kreativitas.

Pertunjukan drone dapat digunakan pada berbagai kesempatan dan tidak terbatas pada festival, peluncuran produk, acara perusahaan, konser, perayaan, hari jadi, acara peringatan..

“Dengan pertunjukan grafis terbesar di langit, kami ingin membuka mata dunia bahwa Indonesia mampu menghadirkan inovasi yang menggabungkan teknologi dan budaya dalam satu harmoni yang indah,” ujar Mei dengan penuh harap.

Ketua Regional Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Kaltimtara Ismail Fahmy Almadi yang turut mengoordinasikan aspek teknis mengungkapkan pertunjukan ini juga menjadi momen edukasi bagi generasi muda.

Banyak mahasiswa teknik lingkungan yang terlibat dalam proses persiapan dan pelaksanaan, belajar langsung tentang penggunaan teknologi drone dalam skala besar.

“Meski sempat menghadapi kendala bahasa dengan tim teknis dari Singapura, kami berhasil mengatasi semua tantangan dan menampilkan pertunjukan yang tidak hanya indah, tetapi juga aman dan sesuai rencana,” jelas Ismail.

Formasi-formasi drone tidak hanya menampilkan lafaz Allah dan Muhammad, tetapi juga berbagai simbol lainnya, seperti logo MTQ dan burung Garuda yang mengepakkan sayapnya di langit Samarinda.

Ribuan penonton terpesona melihat perkembangan teknologi yang mampu menghadirkan hiburan visual dalam bentuk yang sangat modern dan futuristik.

Pertunjukan ini diharapkan dapat terus dikembangkan di masa depan, menjadi bagian dari inovasi dalam industri kreatif Indonesia.

Melalui kolaborasi antara berbagai pihak, baik lokal maupun internasional, penutupan MTQN ke-30 ini menjadi bukti teknologi dan tradisi dapat berjalan berdampingan untuk menciptakan pengalaman yang luar biasa bagi masyarakat luas. (mar1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler