jpnn.com - jpnn.com - Selembar kertas dengan tanda tangan Basuki T Purnama alias Ahok beredar di kalangan media. Isinya adalah permintaan maaf terdakwa perkara penodaan agama itu kepada Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin.
“Saya sebagai terdakwa sedang mencari kebenaran untuk kasus saya. Untuk itu saya ingin menyampaikan klarifikasi,” ujar Ahok dalam sebuah pernyataan yang diketik rapi di selembar kertas.
BACA JUGA: Ahok: Saya Tidak Akan Laporkan Maruf Amin
Ada tiga poin dalam surat itu. Pertama, Ahok tidak akan melaporkan KH Ma’ruf Amin ke polisi. “Kalaupun ada saksi yang dilaporkan, mereka adalah saksi pelapor. Sedangkan Kiai Ma’ruf bukan saksi pelapor,” tulisnya.
BACA JUGA: Sikap Lembaga Dakwah PBNU, Ahok Sudah Menyerang Pribadi
Kedua, Ahok meminta maaf kepada KH Ma’ruf karena terkesan memojokkan rais am syuriah PBNU itu saat persidangan perkara penodaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (31/1). Ahok mengakui KH Ma’ruf sebagai sesepuh NU yang dihormatinya.
“Dan saya menghormati beliau sebagai sesepuh NU seperti halnya tokoh lain di NU, Gus Dur, Gus Mus, tokoh-tokoh yang saya hormati dan panuti, tuturnya.
BACA JUGA: Saya Juga Kaget Ditanya Media Soal Laporkan Ketua MUI
Sedangkan yang ketiga adalah tentang informasi terkait pembicaraan per telepon antara Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan KH Ma’ruf yang sempat dipersoalkan pada persidangan kemarin. Ahok merujuk pembicaraan per telepon kedua tokoh itu pada sebuah pemberitaan media online 7 Oktober 2016. “Bahwa ada informasi telepon SBY ke Kiai Ma’ruf,” tuturnya seraya menyerahkan persoalan itu ke penasihat hukumnya.
Ahok mengharapkan klarifikasinya itu mengakhiri polemik yang berkembang. "Dan saya juga berharap agar pihak-pihak lainnya tidak memperkeruh suasana,” pungkasnya mengakhiri sebuah pernyataan bertanggal 1 Februari 2017 itu.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tudingan ke Kiai Maruf Tegaskan Rendahnya Moral Ahok
Redaktur & Reporter : Antoni