Ada Susu Bayi Dengan Kadar Aluminium Tinggi

Rabu, 08 Januari 2014 – 15:20 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - Sebuah studi yang dilakukan Keele University di Inggris, menemukan kandungan aluminium yang 100 kali lebih banyak pada susu formula bayi daripada ASI. Bahkan level kandungan aluminium tersebut 3 kali lebih tinggi pula daripada batas aluminium di air keran di Inggris.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMC Pediatrics itu meneliti 30 produk susu formula untuk bayi dan balita. Terkait dengan hal tersebut, Prof Christopher Exley, ketua tim peneliti, mengatakan seharusnya pemerintah Inggris menetapkan batas kandungan aluminium dalam susu bayi dan balita.

BACA JUGA: Setahun, 6 Triliun Lebih Rokok Dikonsumsi

Ia juga mengaku pernah melakukan penelitian serupa dengan hasil yang relatif sama terhadap 15 produk susu formula, tahun 2010. Prof Chris pun menyesalkan pihak industri susu formula tidak berusaha menekan kandungan aluminium dalam produk mereka.

"Kita tahu aluminium itu berbahaya, tapi tidak banyak yang tahu seberapa parah dampak aluminium bagi kesehatan manusia. Publik pasti juga sering mendengar bagaimana hubungan Alzheimer dan kondisi neurologis lainnya serta pengaruhnya terhadap pembentukan tulang, dengan asupan aluminium ke dalam tubuh," kata Prof Chris, seperti dilansir laman The Guardian.

BACA JUGA: Bakteri Berbahaya Mengintai Hidung Anda

Meski demikian Prof Chris menyebutkan pihaknya belum melakukan penelitian tentang bagaimana aluminium ini akan berdampak terhadap kesehatan bayi dalam jangka pendek ataupun panjang.

"Mestinya pemerintah segera mengambil sikap, dan membuat ketentuan yang mengatur tentang kadar aluminium dan kesehatan manusia. Dengan demikian indutri susu formula, dalam hal ini susu formula untuk bayi dan balita, dapat segera merubah rumusan produk mereka. Jangan membiarkan bom waktu aluminium ini meledak dan menjatuhkan korban," pungkasnya.(fny/jpnn)

BACA JUGA: Pria Bisa Tahu Kesuburan Wanita dari Goyangan Pinggul

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peneliti Temukan Gen Penyebab Kidal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler