Ada Tanda Merah di Leher, Siswi SMK Itu Ternyata...

Rabu, 22 Maret 2017 – 06:48 WIB
IN saat datang ke Markas Polres Metro Bekasi Kota untuk menjalani pemeriksaan, kemarin (21/3). Foto: Deny Iskandar/Indopos/JPNN.com

jpnn.com, BEKASI - Gadis belia inisial IN, 16, yang tinggal di rumah bibinya, diduga jadi korban budak seks paman dan keponakannya sendiri. Seperti apa?

DENY ISKANDAR - Kota Bekasi

BACA JUGA: Lihat...Gadis Ini Dipukuli, Ditelanjangi, Dipukuli Lagi

Pasca pelaporan kasus itu yang dilakukan Minggu (19/3) lalu, IN, siswi SMK yang jadi korban budak seks selama bertahun-tahun akhirnya angkat bicara.

Anak baru gede (ABG) itu menyatakan sering diancam akan dianiaya bila tidak melayani nafsu bejat paman dan sepupunya tersebut.

BACA JUGA: Sejenak Menikmati Rumah Aman Yayasan Embun Surabaya

”Mereka sering minta dilayani. Kalau saya tidak mau, mereka selalu main tangan. Mereka juga selalu mengancam akan membunuh saya,” kata IN ketika berada ditemui di Markas Polres Metro Bekasi Kota, kemarin.

Menurut IN, dia dititipkan oleh kedua orang tuanya saat kelas 5 sekolah dasar (SD).

Bungsu dari dua bersaudara itu terpaksa dititipkan karena ayah dan ibunya bekerja di Kabupaten Bogor.

Ayah dan ibu korban hanyalah pekerja serabutan dengan kondisi perekonomian yang pas-pasan.

Alih-alih menjaga keponakannya, paman korban dan putra sulung justru melakukan kekerasan seksual.

IN mengaku menjadi budak seks sejak masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar sekitar tahun 2011 silam.

Semua peristiwa kekerasan seks itu dilakukan oleh paman dan sepupunya di rumah tempat dia menumpang di daerah Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. ”Awal saya tinggal di sana tak ada apa-apa,” terangnya.

Namun, beberapa bulan kemudian, paman dan sepupunya itu mulai melakukan tindakan-tindakan asusila.

”Awalnya sih biasa saja, tapi lama-kelamaan mereka minta dilayani,” katanya.

Atas kasus yang dialaminya, IN berharap agar pamannya yang berinisial BR 45, dan sepupunya berinisial DD, 25 ditangkap.

IN juga meminta agar keduanya diberi hukuman seberat-beratnya.

”Saya hanya ingin mereka ditangkap dan dijatuhi hukuman yang berat atas perbuatannya,” ujarnya dengan nada bergetar.

Selain ke polisi, kasus itu juga dilaporkan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bekasi.

Keluarga korban saat mendampingi IN yang datang ke Markas Polres Metro Bekasi Kota menyatakan, semenjak kasus ini bergulir banyak pemuda yang diduga preman mengawasi kediamannya di daerah Bogor.

Pihak keluarga tidak mengetahui maksud dan tujuan para pemuda tersebut.

Keluarga korban juga meminta kepada pihak kepolisian segera menangkap pelaku yang menjadikan IN budak seks.

”Perbuatan pelaku sudah sangat lama dilakukan sekitar 5 tahun, kami tidak mau jika pelaku ingin berdamai. Walaupun kita bersaudara tetapi ini adalah perlakuan yang tidak manusiawi terhadap saudaranya sendiri,” cetus seorang keluarga IN, yang tak mau namanya ditulis di media.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang siswi kelas 2, di salah satu SMK di Kota Bekasi diduga menjadi budak seks paman dan sepupunya sendiri.

Pelaku berinisial BR dan DK menggagahi IN yang juga saudaranya sendiri selama bertahun-tahun.

Kasus ini terungkap ketika seorang wali murid tempat korban sekolah mencurigai adanya tanda merah di leher korban IN.

Setelah ditanyakan, ternyata IN jadi korban tindakan asusila pamannya sendiri.

Karena kesal, wali murid itu langsung mengadukan masalah itu kepada keluarga IN yang berada di Bogor, Jawa Barat.

Mendengar aduan itu, pihak keluarga langsung melaporkan dugaan tindakan asusila itu ke Markas Polres Metro Bekasi, dengan nomor polisi LP/193/K/ISI/ 2017/ SPKT/Restro Bekasi Kota.

”Kami masih menunggu hasil visum dari dokter, apakah tindak asusila itu benar terjadi,” terang Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing menanggapi kasus pelaporan tersebut. (*)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler