Ada Target di Balik Maraknya Spanduk Habib Rizieq, Tetapi Berat

Jumat, 14 Agustus 2020 – 18:34 WIB
Spanduk bergambar Imam Besar FPI Habib Rizieq. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin memprediksi maraknya pemasangan spanduk yang memuat foto Habib Rizieq Shihab (HRS), bertujuan menjaga eksistensi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu..

Menurutnya, dalam politik eksistensi sangat penting. Karena itu harus terus dijaga dan dipelihara, jika tidak ingin tergerus oleh waktu.

BACA JUGA: Spanduk Habib Rizieq Bentuk Sindiran Buat Jokowi dan Prabowo?

"Saya kira di politik eksistensi itu penting. Jadi, harus dijaga dan dipelihara," ujar Ujang kepada jpnn.com, Jumat (14/8).

Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini kemudian memaparkan dua hal penting yang perlu dijaga dan dipelihara dalam panggung politik.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Setelah Simbol Salib, Kini Bertebaran Spanduk Habib Rizieq, Anies Baswedan Harus Tahu

Pertama, menjaga eksistensi. Kedua, menjaga konsistensi.

"Eksis dalam hati para pendukungnya (HRS) itu sangat penting. Dan konsisten mengkritik pemerintah juga penting," ucapnya.

BACA JUGA: Menurut Bang Ray, Tak Elok Ada Pasukan TNI di Bawah Komando Polisi

Direktur eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini juga menilai, tak tertutup kemungkinan para pendukung menginginkan Habib Rizieq nantinya menjadi calon presiden di Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

"Kalau memungkinkan bisa saja para pendukungnya ingin mencapreskan HRS," ucapnya.

Meski demikian, untuk hal yang satu ini, Ujang memprediksi belum memungkinkan.

Pandangannya didasari peta politik yang ada.

"Karena capres dan cawapres minimal harus mendapat dukungan dari partai politik. Bahkan, syaratnya mendapat dukungan 20 persen kursi DPR. Itu berat bagi HRS," katanya.

Ujang juga memprediksi, sampai saat ini partai politik sepertinya belum ada yang mau mengusung HRS di Pilpres 2024. (gir/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler