jpnn.com - jpnn.com - PDI Perjuangan merasa bungah dengan hasil pilakda serentak 2017. Pasalnya, kemenangan jago-jago yang diusung PDIP pilkada menunjukkan semakin luasnya basis partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
Berdasar klaim yang disodorkan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, partainya memenangi pilkada di 57 daerah. Atau setara 56,4 persen dari 101 daerah yang menggelar pilkada.
BACA JUGA: Hadapi Final, PDIP Ajak Parpol Pro Pemerintah Merapat
"Kami berhasil menang di banyak daerah, terakhir 56,4 persen atau menang 57 daerah. Ini artinya ada perluasan basis dukungan PDIP," kata Hasto di dalam jumpa pers kantor DPP PDI Perjuangan, Sabtu (18/2).
Hasto menambahkan, pada pilkada serentak 2017 ini PDIP hanya bisa mengusung calon sendiri sebanyak 28 persen. Angka itu tak lebih tinggi dibanding saat pilkada serentak 2015.
BACA JUGA: Eits..!Suara Agus bukan Penentu Kemenangan Lho
Namun, hasil yang diraih ternyata lebih besar dari sebelumnya. Target kemenangan terlampaui.
Misalnya, PDIP bisa mengantar jagonya memenangi pemilihan gubernur di Nanggroe Aceh Darussalam dan Papua Barat. Calon yang diusung PDIP juga menang di pilgub Sulawesi Barat, Banten dan DKI Jakarta.
BACA JUGA: Pratama: Serangan Web KPU Tak Mengubah Hasil Pilkada
Khusus pilkada DKI, PDIP tengah mempersiapkan diri menghadapi putaran kedua. Sebab, duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat harus bersaing di putaran kedua pilkada DKI.
"Untuk DKI Jakarta nanti akan masuk putaran kedua, tapi statusnya (putaran pertama) kami menang. Dan kami yakin, putaran kedua juga nanti akan menang," ujar Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah.
Sedangkan berdasar hasil real count dari Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Pusat DPP PDIP, sampai saat ini ada 57 duet calon kepala daerah yang diusung partai berlambang kepala banteng itu memenangi pilkada. Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah mengatakan, jumlah itu termasuk beberapa calon yang diusung PDIP melalui koalisi dengan partai politik lain.
"Kami hanya kalah di 44 daerah atau 43,6 persen," kata Basarah di kesempatan yang sama.
Anggota Komisi III DPR itu memerinci, untuk pemilihan gubernur, jago PDIP menang di NAD, Sulawesi Barat, Papua Barat, DKI Jakarta dan Banten. Sedangkan kalah hanya di Gorontalo dan Bangka Belitung.
Sedangkan di Banten, kata Basarah, real count terakhir menunjukkan perolehan suara Rano Karno-Embay Mulya Syarief yang diusung PDIP masih berbagi suara dengan Wahidin Halim-Andika Hazrumy. Posisinya masih 50:50.
Namun, Basarah yang juga ketua tim pemenangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief mengklaiam jagonya menang di enam dari delapan kabupaten/kota di Banten. Dua daerah diidentifikasi kalah yakni adalah Kota Tangerang, dan Kabupaten Serang.
"Namun secara de facto Rano-Embay sudah jadi gubernur dan wakil gubernur karena kemenangan di enam dari delapan kabupaten/kota," kata Basarah.
Dia pun menegaskan, tim terus memantau perkembangan real count oleh KPU. Tim pemenangan Rano-Embay juga terus memantau segala potensi kecurangan khususnya di Tangerang yang membuat pasangan Rano-Embay kalah signifikan.
Lebih lanjut Basarah juga membeberkan, untuk pemilihan bupati/wali kota, PDIP menang di 52 daerah atau 55,4 persen. Partai pemenang pemilu legislatif 2014 itu kalah di 42 daerah atau 45,6 persen dari total 94 kabupaten/kota yang menggelar pemilihan.
Basarah menegaskan, capaian itu sudah sesuai target. Bahkan ada kenaikan dibanding pilkada serentak 2015.
Pada pilkada serentak 2015 yang digelar di 204 daerah, PDIP mendulang kemenangan 52 persen. Karenanya Basarah mengatakan, capaian partainya pada pilkada serentak 2017 memang meningkat dibanding 2015.
"Kami telah melampauai target yang dicanangkan DPP PDI Perjuangan," tegasnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukan Tidak Mungkin PAN Dukung Ahok
Redaktur : Tim Redaksi