Ada yang Aneh dari Kematian Diego Maradona

Senin, 30 November 2020 – 08:14 WIB
Teman dan keluarga membawa peti jenazah legenda sepak bola Diego Armando Maradona, di pemakaman di Buenos Aires, Argentina, Kamis (26/110). Foto: REUTERS/Agustin Marcarian/hp/cfo

jpnn.com, BUENOS AIRES - Kematian legenda sepak bola dunia Diego Maradona menyisakan misteri.

Otoritas hukum Argentina pun pada Minggu (29/11) kemarin, menyita data rekam jejak medis dari dokter yang menangani Maradona sebagai bagian awal dari penyelidikan atas kematian Maradona.

BACA JUGA: Liga Sepak Bola Argentina Berubah Nama Jadi Piala Diego Maradona

Sang legenda meninggal dunia pada Rabu (25/11) dalam usia 60 tahun setelah mengalami serangan jantung.

Reuters melansir, penyelidikan dilakukan berdasar permintaan jaksa penuntut umum di area elit pinggiran Buenos Aires, San Isidro, setelah disetujui oleh hakim setempat.

BACA JUGA: Maradona: Jika Saya Mati..

"Sabtu kemarin, penyelidikan dan pengumpulan barang bukti dilanjutkan dengan wawancara dengan sejumlah orang termasuk kerabat langsung mendiang," bunyi pernyataan pihak berwenang.

"Bukti yang terkumpul membuat kesimpulan diperlukannya penggeledahan di rumah dan kantor Dokter Leopoldo Luque."

BACA JUGA: Sahabat Maradona Marah Besar pada Pria yang Foto dengan Jenazah Sang Legenda di Samping Peti

Pihak jaksa penuntut umum tak mengungkapkan informasi lebih lanjut apa yang mendasari penyelidikan tersebut.

"Mereka mengambil data-data medis," kata Luque kepada stasiun televisi lokal selepas rumah dan kantornya digeledah.

"Tidak ada malapraktik," ujarnya menambahkan sembari menegaskan bahwa ia tidak bertanggung jawab atas kematian Maradona.

"Saya mengupayakan yang terbaik untuk membantu Diego. Ia membutuhkan bantuan," kata Luque merujuk pada masalah ketergantungan zat berbahaya yang bertahun-tahun membekap Maradona.

Pengacara Maradona, Matias Moria, pada Kamis (26/11) menyatakan akan meminta penyelidikan mendalam terkait sebab kematian Maradona sembari mengkritik lambatnya respons petugas medis darurat.

"Ambulans tiba lebih dari 30 menit, kebodohan kriminil," cuit Matias dalam akun Twitter pribadinya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler