Ada Yang Ingin Bangun Hotel dan Restoran di Lahan KBS

Sabtu, 11 Januari 2014 – 09:26 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Polemik kematian singa Afrika di Kebun Binatang Surabaya (KBS) terus memanas. Kemarin (10/1) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan bahwa kematian singa bernama Michael tersebut sangat tidak wajar. Karena itu, langkah melaporkan kejadian tersebut ke polisi ditempuh pemkot.

Risma -panggilan akrab Tri Rismaharini- menjelaskan, kalau memang benar-benar penyayang binatang, tidak mungkin membunuh singa untuk mendapatkan kepentingannya. "Saya berharap polisi bisa menangkap semua pelakunya," tegasnya saat ditemui di kediaman wali kota kemarin.

Bila polisi bisa mengungkap kasus kematian singa tersebut, dipastikan dapat diketahui dalang di balik kasus kematian satwa selama ini. "Jadi, semua bakal klir," ujar mantan kepala DKP tersebut.

Awalnya, wali kota sama sekali tidak tertarik dengan kejadian kematian satwa. Namun, dia menceritakan, pernah suatu kali ada sebuah tim yang mendatanginya. Tim tersebut mengungkapkan keinginannya untuk membangun hotel dan restoran di lahan yang digunakan KBS. "Mereka mengetahui bahwa lahan itu aset pemkot," ujarnya.

Wali kota menolak keinginan tim tersebut. Sebab, pihaknya menginginkan KBS tetap menjadi ikon Surabaya. "Jelas langsung saya tolak, masak kebun bintang jadi hotel," ujarnya.

Saat pemkot mulai mengelola KBS melalui Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS), ternyata kematian satwa itu kembali terjadi. Dia mengaku heran karena kematian satwa tersebut seperti menjadi cara mengganjal pengelolaan KBS. "Ada kelompok yang kekuatannya saya tidak ketahui seperti apa," ujarnya. (idr/jun/aph/mas)

BACA JUGA: Pemkab Rote Rumahkan 1.815 Tenaga Kontrak

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... KBS Punya Dana Rp 150 M


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler