Ada Yang Sedang Resah Karena Popularitas Panglima TNI

Sabtu, 18 November 2017 – 22:36 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Foto: Puspen TNI

jpnn.com, JAKARTA - Permintaan agar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo segera diganti menuai sorotan banyak kalangan.

Pernyataan itu berawal dari anggota DPR RI Komisi I Fraksi PDIP Charles Honoris yang mendesak agar Presiden Joko Widodo segera mengganti Panglima TNI.

BACA JUGA: Demi Poros Maritim, Segera Ganti Panglima TNI

Menurut Inisiator Garuda Nusantara Center Andrianto, permintaan itu seperti menunjukan bentuk ketakutan karena Gatot dinilai dekat dengan kalangan Islam.

"Kalau sebagai sebuah usulan sah-sah saja, tapi jika mendesak Presiden sepertinya ada agenda tertentu," kata Andrianto di Jakarta pada Sabtu (18/11).

Dia menambahkan, untuk pergantian Panglima TNI ada mekanismeny. Hal tersebut merupakan kewenangan penuh Presiden Jokowi.

Dalam hal ini, Andrianto melihat ada ketakutan terhadap Gatot yang selama ini menjadikan TNI profesional serta dekat dengan kalangan Islam.

"Misalnya waktu aksi 212, dengan peci putihnya Gatot mampu mengatasi massa dan Gatot melekat dengan Jenderal santri, tentu ini tidak menyenangkan bagi kalangan tertentu" imbuhnya.

Dia juga menduga desakan agar Panglima TNI segera diganti karena tidak menguntungkan PDIP.

Misalnya saat Pilkada DKI yang lalu sikap Gatot yang tidak bisa ditarik ke kiri dan ke kanan untuk berpihak pada kubu tertentu.

"Bisa saja itu berkaitan, justru saya melihat komunikasi PDIP dan Panglima bermasalah di sini" ujarnya.

Sementara, melalui sambungan telepon Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono menilai Charles tidak berkompeten sebagai orang yang meminta untuk Presiden melakukan pergantian Panglima.

Arief justru tak melihat Gatot berpolitik selama ini.

"Saya tidak melihat ya Panglima TNI berambisi dengan politik saat ini, apa yang dilakukan oleh Panglima masih koridornya sebagai pimpinan militer" ujarnya

Senada dengan Andrianto, Arief juga melihat motif dibalik desakan Charles kepada Presiden Jokowi mengganti Panglima sebagai sikap ketakutan dan tingginya rasa curiga.

"Perlu dicatat, kinerja Panglima TNI dalam membantu Presiden untuk menjaga keamanan negara dari infiltrasi asing sangat berhasil loh dan hubungan Panglima dan Presiden baik-baik saja kok" pungkasnya. (rmo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler