Adab Tidur yang Disarankan Dalam Ajaran Islam

Jumat, 12 Agustus 2022 – 15:03 WIB
Tidur (Ilustrasi). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Tubuh kita juga butuh istirahat, setelah menjalankan kegiatan sejak pagi. Dan istirahat terbaik adalah tidur karena hampir seluruh organ tubuh jeda sejenak setelah digunakan untuk beragam aktivitas.

Lalu bagaimana panduan tidur yang disarankan dalam Islam?

BACA JUGA: Para Pria Silakan Merapat, Ini Cara Mengatasi Ejakulasi Dini Secara Alami

Tidur adalah istirahat alami. Hal ini sesuai dengan firman Allah subhânahu wata‘ala di dalam Al-Qur’an surah An-Naba’, ayat 9: Waja’alna naumakum subata (Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat).

Dengan tidur secara teratur setiap hari, seseorang akan lebih terjaga kesehatannya. Orang yang tak pernah tidur dalam jangka waktu lama, tentu akan jatuh sakit.

BACA JUGA: Berbagai Jenis Makanan Ini Bisa Jadi Pemicu Kanker Otak, Waspada!

Sedemikian penting aktivitas tidur bagi manusia, maka Imam al-Ghazali memberikan nasihatnya tentang adab tidur sebagaimana termaktub dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman: 434) sebagai berikut:

Artinya: Adab tidur yakni Bersuci sebelum tidur, tidur di atas sisi kanan, berdzikir kepada Allah ‘Azza Wajalla hingga tidur, berdoa ketika bangun dan memuji Allah Ta‘aala.

BACA JUGA: Bolehkah Berhubungan Badan Saat Sedang Infeksi Saluran Kemih?

Dari kutipan di atas dapat diuraikan keempat adab tidur sebagai berikut:

1. Bersuci sebelum Tidur

Siapa pun yang hendak tidur sebaiknya memastikan diri bahwa anggota badannya telah bersih baik dari kotoran-kotoran seperti tanah atau lumpur, sisa makanan dan sebagainya.

Hal ini sangat baik apabila dilakukan dengan cara berwudhu sekaligus untuk bersuci dari hadas kecil.

Selain itu, dengan berwudu seseorang bisa tidur dengan kualitas lebih baik, seperti tidak merasa gatal-gatal pada anggota badan dan terhindar dari mimpi buruk sehingga bisa istirahat dengan sempurna.

2. Tidur di Atas Sisi Kanan

Maksudnya adalah sebaiknya seseorang berbaring cenderung miring ke kanan.

Hal ini juga sesuai dengan anjuran para dokter supaya tidur miring sehingga gravitasi bisa terjaga untuk menjaga isi perut.

Posisi miring menghadap ke kanan bisa melindungi jantung dari tertindih atau tertekan organ lainnya, dan juga akan  membantu mengistirahatkan otak kiri setelah seharian berpikir keras.

Namun bagi yang memiliki gangguan asam lambung yang parah posisi miring ke kiri dimungkinkan lebih baik.

3. Berdzikir kepada Allah SWT hingga Tidur

Dzikir merupakan obat penenang hati atau suasana batin sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta‘ala di dalam Al-Quran, surat Ar-Ra’du, ayat 28: Ala bidzikrillahi tathmainnul qulub. (Hanya dengan mengingati Allah, hati menjadi tentram).

Untuk itu, siapa pun sebaiknya berdzikir kepada Allah SWT hingga ia tidur.

Bacaan dzikir bisa berupa ayat kursi, surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, surah An-Nas dan surat Al-Mulk (Lihat: Bidayatul Hidayah karya Imam al-Ghazali, dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman: 406).

Jika tidurnya berlanjut dan  tak pernah bangun karena ternyata  meninggal dunia, maka insya Allah ia tergolong husnul khatimah.

Adapun contoh doa pendek yang umum dibaca sebelum tidur di kalangan awam dengan menukil dari hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Muslim (Shahih Muslim, 6887) adalah sebagai berikut:

Allahumma! Bismika ahya wa bismika amut.

Artinya: Ya Allah! Dengan Nama-Mu, aku hidup dan dengan nama-Mu pula aku mati.

Adapun contoh doa agak panjang yang dinukil sebagian dari doa panjang sebagaimana direkomendasikan oleh Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul Bidayatul Hidayah, sebagai berikut:

Bismika rabbi wadha’tu janbi wabismika arfa’uhu faghfirli dzanbi. Allahuma qini ‘adzabaka  yauma tab’atsu ‘ibadaka. Allahumma bismika ahya wa amut, Allahumma inni a‘udzubika min-syarri kulli dzisyarrin. Wa min syarri kulli dabbatin anta akhidzun binashiyatiha, inna rabbi ’ala shirathin mustaqim.

Artinya: Dengan nama-Mu wahai Tuhanku, aku letakkan rusukku dan dengan nama-Mu pula aku angkat tulang itu serta ampunilah dosa-dosaku.

Ya Allah semoga Engkau menjagaku dari adzab-Mu pada hari di mana Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu.

Ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari keburukan segala sesuatu yang memiliki keburukan serta dari kejahatan setiap yang melata.

Engkaulah yang menggenggam ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku berada di jalan yang lurus.

4. Berdoa ketika Bangun

Begitu kita bangun tidur, hal pertama yang kita lakukan adalah berdoa.

Dalam posisi duduk tenang sambil memulihkan kesadaran dan keseimbangan badan, kita dapat mengucapkan doa bangun tidur yang diawali dengan bacaan hamdalah untuk memuji Allah SWT.

Doa itu sebagaimana dinukil dari hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari (Sahih Bukhari, 6314) adalah sebagai berikut:

Alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wa iliahin nusyur.

Artinya: Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami dan kepada Allah kami akan dibangkitkan.

Keempat adab tersebut hendaknya dapat dilakukan secara utuh setiap kali akan tidur dan ketika bangun.

Jika hari diawali dengan hal-hal positif, maka hal-hal positif lainnya akan mengikuti sepanjang hari itu hingga saatnya tidur kembali.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TJSL & CSR Award 2022 Kembali Digelar, Puluhan Perusahaan BUMN Raih Penghargaan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler