Adaptasi Perubahan Iklim, Pemuda di Rohil Kembangkan Pertanian Lahan Tanpa Bakar

Kamis, 15 Agustus 2024 – 15:50 WIB
Budi daya semangka organik dalam program pertanian lahan tanpa bakar di Rohil. Foto: Tim Rumah Belajar Inovatif

jpnn.com - Pemuda putus kuliah warga Desa Kepenghuluan Sintong Pusaka, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Halim (22) saat ini sedang berupaya mengembangkan kemampuan bertani dan beternak ayam secara organik di desanya.

Sejak pulang ke desanya, Halim bersama sejumlah anak muda dan remaja sekolah aktif mengembangkan pertanian lahan tanpa bakar (PLTB), peternakan ayam, dan pakan ayam organik dari maggot dan azolla, di rumah belajar inovatif (RBI) desa tersebut.

BACA JUGA: Menteri LHK: 95 Persen Hutan Gambut Suaka Margasatwa Rawa Singkil di Aceh Tetap Utuh

Kegiatan pemuda itu didukung oleh PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR) melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) sejak tahun 2022.

PHR sendiri bermitra dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM RI) yang telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding) sejak 2022, dalam rangka merestorasi gambut di Riau dengan berbagai kegiatan, di antaranya adalah mendorong praktik PLTB.

BACA JUGA: Selain Jilbab Paskibraka, Kepala BPIP Pernah Bikin Gaduh soal Agama Musuh Terbesar Pancasila

Budi daya semangka di lokasi Rumah Belajar Inovatif (RBI) menjadi salah satu demonstration plot (demplot) sebagai sarana belajar bagi masyarakat, khususnya anak-anak muda dan pelajar di Kepenghuluan Sintong Pusaka, Kecamatan Tanah Putih, Rohil.

"Budi daya pertanian pada lahan eks gambut memberi tantangan sendiri terutama kondisi tanah yang berpasir, minim unsur hara, dan cuaca panas pada kondisi tertentu," ujarnya dikutip dari siaran pers, Kamis (15/8).

BACA JUGA: Presiden Jokowi Bertanya Joni Itu Siapa? Video Lama Viral Lagi

Selain itu, dampak perubahan iklim sudah menjadi kenyataan, sehingga perlu kemampuan adaptasi dari para petani khususnya anak muda dan remaja yang ingin mengembangkan pertanian.

Kepala Kelompok Kerja Partisipasi dan Kemitraan BRGM RI, Muh. Yusuf mengapresiasi inisiatif pemuda desa yang turut mendorong penggunaan metode pertanian lahan tanpa bakar.

Hal itu sejalan dengan misi BRGM RI untuk merestorasi gambut sebagai upaya menyerap emisi karbon. "Pertanian lahan tanpa bakar adalah upaya adaptasi terhadap perubahan iklim yang dapat dilakukan para petani," kata dia.

Yusuf juga mengapresiasi peran dari para pelaku usaha dalam mendukung upaya restorasi gambut, khususnya kepada PT. PHR yang secara berkelanjutan telah mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program restorasi gambut di Riau.

Melalui program Kemitraan Restorasi Gambut untuk Pencegahan Dan Penanganan Karhutla Berbasis Paristisipasi Masyarakat, pada tahun ini PT. PHR dan BRGM RI melaksanakan program dari Cakra Consulting, melaksanakan kegiatan di 9 Desa desa.

Kegiatan itu meliputi pelatihan pencegahan dan penanganan karhutla, dukungan patroli rutin untuk pencegahan karhutla bagi anggota MPA (masyarakat peduli api), penyusunan peraturan desa tentang pencegahan dan penanganan karhutla, praktik pertanian lahan tanpa bakar (PLTB), budi daya maggot dan azolla sebagai bahan pakan organik, peternakan ayam, pengembangan bank sampah.

Lokasi sembilan desa yang menjadi locus kegiatan tersebut di 2 kabupaten yaitu Rokan Hilir dan Bengkalis, yaitu di Kepenghuluan Sintong Pusaka, Sintong Bakti, Bangko Jaya, Sekeladi Hilir, Rantau Bais, Teluk Nilap, Rantau Kopar, Desa Bumbung dan Desa Petani.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
iklim   Perubahan iklim   rohil   pertanian   PLTB   PHRI   BRGM   gambut   restorasi gambut  

Terpopuler