Adat Sasak Dinilai Telah Dikriminalisasi

Kamis, 31 Januari 2013 – 09:11 WIB
MATARAM -Forum Pembela Adat dan Budaya Sasak (Pedas) menilai telah terjadi kriminalisasi terhadap adat dan budaya Sasak oleh pihak tertentu. Kriminalisasi itu berpotensi mengancam kekayaan budaya dan adat di daerah ini.

‘’Harus kita akui, telah terjadi kriminalisasi terhadap hukum adat Sasak oleh pihak-pihak tertentu. Akibatnya, kearifan lokal dan norma adat menjadi melemah,’’ kata Koordinator Forum Pedas H Lalu Anggawa Nuraksi pada wartawan, Rabu (30/1).

Anggawa mencontohkan, budaya menikah yang sudah menjadi bagian kekayaan budaya masyarakat Sasak. Yakni calon pengantin laki-laki melarikan calon mempelai perempuan dari rumah orang tuanya. Budaya itu kini justru dibawa dan dilaporkan ke ranah hukum.

Contoh lain, jika ada warga Sasak mengambil buah-buahan dari pohon milik orang lain untuk dimakan, yang dimaknai dalam tradisi adat Sasak sebagai perbuatan yang biasa karena bernuansa kekeluargaan, justru oleh sebagian orang kini malah digiring ke ranah hukum.

‘’Ini kan mengkhawatirkan kita masyarakat suku Sasak. Apalagi kita tahu, aparat hukum juga memroses laporan-laporan yang seperti ini,’’ kata Anggawa, yang juga Kepala Bappeda Kota Mataram ini.

Ia mengusulkan ada semacam sarasehan untuk membuka mata publik, termasuk juga penegak hukum, sehingga ada kesamaan tindakan jika terjadi laporan hal-hal yang menyangkut adat dan budaya.

‘’Kita sedang menyiapkan sarasehan terkait kriminalisasi adat dan agama. Ini penting, agar ada upaya mengedepankan kearifan lokal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di daerah ini," ujarnya.

Belum dipastikan kapan sarasehan bisa digelar. Namun kata Anggawa, pemerintah daerah, kepolisian, kejaksaan, pengadilan, akademisi, politisi, organisasi keagamaan, kebudayaan dan kemasyarakatan perlu duduk bersama merumuskan langkah terbaik.

‘’Tentu hasilnya kita harapkan ada beragam pemikiran yang mengarah kepada terciptanya kerukunan, ketentraman hidup, saling pengertian dan seling menghormati antar masyarakat di NTB,’’ katanya.(cr kus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penduduk Sintang Hilang 18 Ribu

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler