jpnn.com, JAKARTA - Ketua Mahkamah Partai DPP PPP Ade Irfan Pulungan menilai dukungan pihaknya kepada bakal Capres PDI Perjuangan merupakan sebuah kelanjutan sejarah bersatunya idelogi nasionalisme dan Islam.
"Sejak zaman awal kemerdekaan, Orde Baru, hingga masa reformasi, kerja sama antara partai nasionalis dan Islam selalu terjadi. Saat ini kerja sama itu dipelihara dengan baik oleh PDIP dan PPP," kata Ade dalam keterangan yang diterima, Senin (1/5).
BACA JUGA: Ganjar Pranowo-Erick Thohir Berpeluang Besar Menang di Pilpres 2024
Ade menerangkan kerja sama PDIP dan PPP tidak hanya terjadi di Pilpres, tetapi dipraktikan di semua lini demokrasi. Banyak Pilkada yang mencerminkan kerja sama PDIP-PPP.
"Salah satu yang paling fenomenal adalah koalisi PDIP-PPP di Pilkada Jawa Tengah pada 2018 yang menduetkan Pak Ganjar Pranowo dan Gus Taj Yasin Maimoen," jelas Irfan.
BACA JUGA: Andi Gani Memastikan Ganjar Pranowo tak Ada Hubungannya dengan Omnibus Law
Jika dirunut ke belakang, ada koalisi Mega-Bintang yang pada akhir Orde Baru atau Pemilu 1997 merupakan bentuk perlawanan kepada kediktatoran Soeharto.
"Sejarah juga mencatat pasangan Megawati-Hamzah Haz yang pernah menjadi presiden dan wakil presiden RI. Ini merupakan pasangan PDIP-PPP yang selalu dikenang dua partai ini," tambah Irfan.
BACA JUGA: Elektabilitas Moncer, Erick Thohir Dinilai Figur yang Bisa Melengkapi Ganjar
Hubungan PDIP dan PPP selama ini, menurut Irfan, juga sangat harmonis dan saling menghormati. Tokoh-tokoh kedua partai dalam banyak kesempatan dan zaman saling menghormati.
Seperti kedekatan Ibu Megawati dengan tokoh-tokoh senior PPP, yaitu Ismail Hasan Metareum, Mudrick Sangidoe, dan ulama kharismatik alm KH. Maimun Zubair.
Hal itu merupakan bentuk hubungan yang sangat harmonis baik secara personal maupun kelembagaan partai yang selalu melakukan kerja sama politik dan saling bersilaturahmi.
"Kantor PPP-PDIP yang bersebelahan atau bertetangga di Jl Diponegoro, Menteng Jakarta pusat yang menjadikan simbol hubungan kedekatan yang kuat bagi PPP dan PDIP," kata Irfan.
Irfan menjelaskan PPP ingin mengulang kembali sejarah tersebut dalam pesta demokrasi pada Pemilu Presiden 2024 dengan mendukung dan mencalonkan Ganjar Pranowo.
“Dan mengusulkan kader terbaik dari internal PPP sebagai wakil presiden,” tandas dia. (Tan/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Kaget Kalau Nanti Budi Gunawan jadi Pendamping Ganjar
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga