Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp 9 Triliun, Masih Jauh Dari Target

Senin, 19 September 2016 – 10:43 WIB
Ilustrasi. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA – Realisasi kontrak baru yang diraih PT Adhi Karya melonjak. Hingga akhir Agustus lalu, emiten berkode ADHI itu sudah mengantongi Rp 9 triliun.

Artinya, ada pertumbuhan sebesar sembilan persen dibandingkan periode yang sama 2015 lalu.

BACA JUGA: Luhut: Pariwisata Akan Jadi Sumber Penerimaan Terbesar Negara

Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan, kontrak paling banyak perseroan berasal dari badan usaha milik negara (BUMN) serta pemerintah. Kontrak paling besar yang didapatkan perseroan adalah renovasi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) senilai Rp 800 miliar.

Selain itu, pembangunan jalan tol di Lampung senilai Rp 2 triliun. Budi mengungkapkan, bahwa target kontrak baru samai akhir tahun ini sebesar Rpr 25 triliun.

BACA JUGA: Gubernur Lampung Surati Presiden Jokowi Lantaran Harga Singkong Anjlok

Oleh sebab itu, raihan kontrak sampai saat ini masih cukup jauh dari target.

“Sisa dari target kontrak berasal dari proyek light rail transit (LRT) sebesar Rp 20 triliun,” ujar Budi di Jakarta, pekan lalu.

BACA JUGA: Tingkatkan Serapan Ikan Nelayan Merauke, Perum Perindo Tambah 2 Kapal Angkut

Perseroan memperkirakan bakal menandatangani kontrak konstruksi LRT pada November tahun ini.

Apabila kontrak LRT masuk maka kemungkinan perolehan kontrak baru Adhi Karya akan melebihi target tahun ini.

Belum lama ini, perseroan telah mengantongi proyek konstruksi renovasi stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Nilai kontraknya diperkirakan sekitar Rp 600–Rp 800 miliar.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permata mengatakan, proyek ini merupakan salah satu kontrak terbesar perseroan tahun ini, di luar pekerjaan proyek transportasi masal Lite Rail Transit (LRT) tahap pertama.

“Kami sudah menjadi penawar terendah dalam renovasi GBK. Selain itu juga sudah ditetapkan perseroan sebagai pemenang, sekarang tinggal teken kontraknya saja,” jelas dia.

Sebelumnya, Budi Harto mengatakan, setengah dari total nilai proyek LRT yang mencapai Rp 31 triliun akan dibukukan tahun ini.

Sedangkan sisa Rp 16 triliun dibukukan tahun depan. Budi menerangkan, saat ini perseroan memiliki stand by loan hingga Rp 10 triliun untuk mendanai berbagai proyek konstruksi. (ers/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astra Credit Companies Catat Pembiayaan Rp 17,6 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler