JAKARTA - PT Adhi Karya Tbk membantah kabar yang menyebut BUMN itu telah keluar dari proyek pengembangan monorel di DKI Jakarta. BUMN bidang konstruksi itu hanya tidak mau bergabung dengan PT Jakarta Monorail karena memiliki konsep sendiri dalam pengembangan monorel.
"Kata siapa enggak jadi? Justru tadi Dirut kami bertemu Pak Joko Widodo (Gubernur DKI,red). Adhi nggak bisa gabung dengan Jakarta monorail, karena akhirnya Adhi meneruskan proposalnya. Adhi tetap dengan konsep Adhi," ujar Sekretaris Perusahaan ADHI Amrozi Hamidi saat dikonfirmasi, Rabu (9/1).
Amrozi menjelaskan, agenda pertemuan Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan dengan Jokowi adalah untuk membahas pengembangan jaringan transportasi Jakarta. Dalam pertemuan itu, Adhi Karya mempersilakan Jakarta Monorail melajutkan proposal monorel blue line dan green line, atau melanjutkan proyek monorel lama yang tiang-tiangnya saat ini mangkrak.
Karenanya Adhi Karya tidak keberatan apabila Jakarta Monorail menggunakan tiang-tiang monorel lama asalkan BUMD DKI itu mau menebus tiang-tiang tersebut senilai Rp 120 miliar. Sebab, tiang monorel itu awalnya dikerjakan Adhi Karya.
"Tiang monorel yang sudah dipasang tinggal dibayar diapresiasi saja. Semua di bawah koordinasi Pemprov sekitar Rp 120 miliar," jelasnya.
Ditegaskannya pula, sejak awal konsep monorel versi Adhi Karya dan Jakarta Monorail sudah berbeda. Adhi Karya tetap menawarkan konsep monorel DKI Jakarta dengan rute jalur Timur, yakni dari Bekasi Timur ke Cawang dan dari Cibubur ke Cawang. Rute itu kemudian dilanjutkan menuju tengah kota.
Sedangkan konsep blue line dan green line atau konsep lama yang ditawarkan oleh PT Jakarta Monorail berbeda dengan konsep Adhi Karya bersama konsorsium BUMN lainnya, sehingga tidak bisa bergabung. Menurut Amrozi, keengganan untuk bergabung dalam proposal Jakarta Monorail itu telah dianggap oleh Jokowi sebagai mundurnya Adhi Karya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko akan Respon Kelanjutan Proyek MRT 21 Januari
Redaktur : Tim Redaksi