jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno menanggapi desakan berbagai pihak yang berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Yaqut Cholil Qoumas dari jabatan menteri agama.
Adi mengatakan desakan tersebut adalah bentuk amarah publik terhadap Yaqut yang menganalogikan suara azan dengan gonggongan anjing.
BACA JUGA: Polisi Briptu Rehend Diseret dan Dikeroyok 9 Debt Collector, Kombes Supriadi Buka Suara
"Ini blunder menteri agama yang kesekian kalinya. Mestinya menag segera minta maaf dan fokus jelaskan soal regulasi pengaturan volume azan," kata Adi kepada JPNN.com, Sabtu (26/2).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu menambahkan Yaqut seharus sadar bahwa dirinya adalah menteri agama, seorang pejabat negara.
BACA JUGA: Buntut Tahanan Tewas, Kapolsek dan Seluruh Personel Dimutasi, Langsung Lengang, Lihat
"Menag Yaqut mesti sadar posisinya sebagai menteri agama yang mesti menjadi suasana batin kebangsaan, bukan lagi ketua ormas tertentu saja," ujar Adi.
"Presiden perlu menegur krn ini tak baik buat keharmonisan hidup beragama," sambung Adi.
Sebelumnya, Anggota DPD Sudirman mengatakan kontroversi yang dilakukan oleh menteri agama telah menimbulkan keresahan dan resistensi umat muslim kepada pemerintah, khususnya Kementerian Agama.
Seharusnya, kata dia, Menteri Yaqut lebih baik mengundurkan diri dari jabatannya karena telah menimbulkan kekisruhan serta keresahan di kalangan umat Islam Indonesia akibat pernyataan kontroversial soal perbandingan suara azan tersebut.
BACA JUGA: Briptu Rehend Diseret Debt Collector, Kombes Supriadi Ungkap Pesan Tegas Kapolda, Siap-Siap Saja
"Saya menyarankan Yaqut Cholil Qoumas lebih baik mundur dari jabatannya sebagai menteri agama. Ini akan lebih terhormat daripada nanti diberhentikan secara tidak hormat," kata Sudirman di Banda Aceh, Jumat (25/2). (cr1/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Budi
Reporter : Dean Pahrevi