Adian Napitupulu: Kenapa yang Benar Justru Dibilang Salah?

Minggu, 02 Agustus 2020 – 23:05 WIB
Adian Napitupulu. Foto: Fais Nasruloh/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Nasional Aktivis (PENA) 98 Adian Napitupulu meyakini nama-nama yang diajukan para aktivis ke Presiden Joko Widodo untuk menduduki jabatan komisaris, telah melewati proses penilaian sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden Nomor 177/2014.

Perpres tersebut mengatur tentang 'Tim Penilai Akhir Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Dalam dan Dari Jabatan Pimpinan Tinggi Utama dan Pimpinan Tinggi Madya'.

BACA JUGA: Ketua DPRD Jepara Imam Zusdi Ghozali Meninggal Dunia karena Corona

Adian mengemukakan pandangannya, menyusul pandangan Ketua DPD KNPI Bali Nyoman Gede Antaguna yang menilai, proses rekrutmen direksi dan komisaris BUMN) harus melalui seleksi yang dinilai oleh tim penilai akhir (TPA), sebagaimana diatur dalam Perpres 177/2014.

"Jika memang menurut Perpres-nya demikian, maka sebenarnya nama nama yang diminta oleh Presiden Joko Widodo dari kalangan aktivis 98 dan relawan (untuk ditempatkan sebagai komisaris) sudah melalui prosedur seperti yang diamanahkan Perpres 177/2014," ujar Adian pada acara 'Ngopi Kritis Bersama Jurnalis' di Warung Bencingah, Denpasar, Bali, Minggu (2/8).

BACA JUGA: Anak Tebas Ayah Tiri Pakai Parang Lantaran Kesal Disuruh Ikut Acara Tahlilan

Politikus PDI Perjuangan ini mendasari pandangannya, karena Presiden Joko widodo merupakan ketua tim penilai akhir (TPA) sebagaimana diamanatkan dalam perpres dimaksud.

"Jadi, presiden itu Ketua TPA, Mensesneg anggota TPA. Sudah benar sesuai jalurnya seperti di Perpres 177/2014. Salahnya di mana secara hukum," ucapnya.

BACA JUGA: Emrus: Arya dan Adian Serta Erick Thohir Harus Bertemu Selesaikan Persoalan Titipan Ini

Adian kembali menegaskan, pihaknya tidak pernah meminta-minta jabatan. Nama-nama yang disodorkan murni atas permintaan Presiden Joko Widodo.

Ia juga menyayangkan opini yang terkesan mempertanyakan langkah yang ditempuhnya mengkritik kinerja Kementerian BUMN.

"Kenapa yang salah jadi benar dan yang benar justru dibilang salah," katanya.

Adian menegaskan, kritikannya sama sekali tidak terkait dengan nama-nama yang diminta presiden, tetapi karena melihat potensi yang ada.

Menurutnya, seluruh perusahaan pelat merah bisa menjadi lokomotif untuk membawa Indonesia keluar dari Krisis. Karena itu, peran Kementerian BUMN sangat penting untuk benar-benar dimaksimalkan.

BACA JUGA: Belasan Tahun Jadi TNI Gadungan, Kedok Muslianto Terbongkar Saat Bertemu Prajurit Asli

"BUMN masuk ke semua sektor kehidupan rakyat. Dari pertanian, pangan, kesehatan, infrastruktur, kesehatan, persenjataan dan sebagainya. Jika BUMN bisa dimaksimalkan, maka bisa menjadi lokomotif membawa bangsa ini keluar dari krisis,” pungkas Adian.(gir/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler