Adik Ipar Mengaku tak Sadar Pisau Menusuk Sang Kakak

Minggu, 23 Desember 2018 – 03:15 WIB
Ilustrasi penusukan

jpnn.com, SOLSEL - Polres Solok Selatan menggelar rekontruksi pembunuhan yang dilakukan Edi, 40, terhadap kakak iparnya di jorong Buluhkasok, Nagari Padang Air Dingin, Kecamatan Sangir Jujuan, Solok Selatan, Selasa (13/12) lalu.

Tersangka memperagakan 25 adegan dalam peristiwa pembunuhan yang terjadi Rabu, (21/11) silam itu di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) dan disaksikan ratusan warga setempat.

BACA JUGA: Pembunuh Perempuan di Apartemen Kebagusan City Diringkus

"Saya tidak ada niat untuk membunuh Badal (korban, red), yang merupakan kakak ipar saya. Saya merasa tersinggung ketika meraut bambu, cekcok mulut yang terjadi di TKP. Tanpa saya sadari, pisau tertusukan ke perut korban," ungkap tersangka Edi usai rekonstruksi pembunuhan seperti dilansir Padang Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.

Korban saat ditanya pihak kejorongan dan warga, tetap tal memberikan jawaban pasti dan dalam kondisi panik.

BACA JUGA: Berita Terbaru Soal Wanita Tewas di Apartemen Kebagusan City

"Saya ditanya kepala jorong, kenapa pak Edi. Saya hanya jawab, besok pak jorong akan tau jawabannya. Sedangkan pisau yang saya tusuk ke korban, saya taruh dibawah kasur kamar tidur saya," ucapnya.

Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Mochammad Rosidi, memaparkan, tersangka telah memperagakan 25 adegan pembunuhan di jalan Buluhkasok.

BACA JUGA: Usai Bunuh Teman Kencan di Hotel, Pelaku Kabur Tanpa Busana

Dengan kronologi kejadian, ketika tersangka sedang meraut bambu untuk tanaman cabainya. Proses meraut bambu dilakukan tersangka di pinggir jalan kampung Buluhkasok, persisnya dikiri kanan kebun karet dan kebun kopi.

Korban saat itu bersama tiga rekannya hendak berburu babi ke Bukit Janda, dengan jarak sekitar 200 meter dari lokasi keberadaan tersangka.

"Ketika korban bersama tiga rekannya hampir sampai di Bukit Janda. Namun korban berbalik arah ketempat keberadaan tersangka yang sedang meraut bambu dengan sebilah pisau. Karena ada ucapan korban yang menyinggung hati tersangka, saat cekcok mulut tersangka menikam perut sebelah kiri korban dibagian atas," jelasnya.

Disaat pisau bersarang dilambung korban bagian atas. Korban dan pelaku saling berebut pisau. Usai terjadi penusukan tersebut, korban dalam memberikan keterangan langsung pergi melalui kebun kopi didepan ia meraut bambu. Dia langsung menuju rumah kepala jorong Buluhkasok.

"Tersangka meminta bantuan kepada kepala jorong untuk diantar ke rumah kakaknya, dengan sebilah pisau masih ditangannya dalam keadaan berdarah. Saat ditanya jorong, kenapa pak Edi. Tersangka hanya mengucapkan, nanti pak jorong akan tau apa yang sebenarnya terjadi," ulasnya.

Sementara, korban dalam kondisi bersimbah darah masih sempat berjalan menuju Bukit Janda dan meminta bantuan untuk diantarkan ke rumah sakit.

Tapi sayang, dengan jarak sekitar 100 meter dari lokasi penusukan. Korban langsung tergeletak karena tak berdaya dengan kondisi tubuhnya terjelentang dan kepala menghadap bukit janda.

"Karena banyak pendarahan, sehingga korban tergelatak ditengah jalan dalam keadaan tejelentang. Sempat minta tolong ke warga yang lewat, untuk diantar ke rumah sakit," pungkasnya.

Tak lama kemudian, warga berkerumuman datang ke lokasi korban tewas, termasuk wali nagari setempat.

Sedangkan tersangka minta diantarkan ke rumahnya oleh warga, dengan kondisi pisau masih dalam genggaman tangan kanannya.

"Tersangka setiba di rumah, menaruh pisau tersebut dibawah kasur kamar tidurnya. Hingga akhirnya ditangkap polisi," katanya. (tno)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penumpang Bunuh Diri Usai Tikam Sopir Angkot hingga Sekarat


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler