Pertandingan yang berkesudahan 2-1 untuk kemenangan Mitra Kukar itu mirip arena tinju
BACA JUGA: Prestasi Jeblok, Pelatih Liga Serie A Terancam Pecat
Dua gol tuan rumah yang diciptakan Bationo Germain pada pertengahan babak pertama dan eksekusi penalti Abunaw Lapola pada pengujung babak kedua sama-sama mengundang kontroversiBACA JUGA: Andalan Tuan Rumah Belum Terbendung
Wasit Herianto dua kali menghentikan pertandingan di babak kedua karena suasana di sekitar Lapangan Rondong Demang berubah mencekam.
Bibit kerusuhan mulai terlihat kala pertandingan memasuki menit ke-12 babak pertama
BACA JUGA: Mamak Belum Beri Pengaruh
Namun, benturan yang terjadi sebelum gol antara Bationo dan kiper Deni Sopandi dianggap pemain Persikab sebagai pelanggaranDeni Sopandi akhirnya ditandu keluar lapangan dan digantikan Agus Rohman
Kejadian itu tidak menimbulkan efek besar dan pertandingan kembali dilanjutkanNamun, pada menit ke-75, kericuhan terjadi lagiBenturan yang terjadi di sisi kiri pertahanan tuan rumah menjadi awal keributanEntah siapa yang memulai pemukulan, tiba-tiba terjadi kerumunan pemain yang saling melayangkan pukulanMeski tidak semua pemain ikut dalam keributan dan sebagian di antaranya mencoba menenangkan pemain yang bersitegang, hal tersebut memicu amarah penonton yang mulai melakukan pelemparan ke dalam lapangan.
Keributan mereda setelah pelatih Persikab Deny Syamsudin masuk ke lapangan untuk menenangkan anak asuhnya.
Iktikad Deny ternyata tidak disambut baik ofisial tuan rumah yang menganggap semua urusan di dalam lapangan hanya berhak diselesaikan wasitOfisial Mitra Kukar yang tidak terima dengan langkah Deny akhirnya mendatangi sang pelatih saat menuju kursi pemain cadanganOfisial tersebut melayangkan tinjunya ke muka DenyKejadian itu memicu pendukung Mitra Kukar lain melakukan tindakan anarkisDeny sempat menjadi bulan-bulanan pendukung tuan rumah.
Tidak hanya itu, penonton yang berada di tribun tertutup juga melakukan pelemparan ke arah bangku tim tamuPeristiwa tersebut memaksa wasit menunda pertandingan hingga 10 menit.
Setelah pertandingan dilanjutkan, permainan kedua tim semakin kerasAkhirnya, kubu tuan rumah bisa bersorak setelah eksekusi penalti Abunaw Lapola menjebol gawang Agus RohmanSebelum eksekusi itu dijalankan, kubu tim tamu memprotes keputusan wasit yang dinilai tidak tepatItu berawal dari dijatuhkannya Ikrom Safei oleh Alejandro Tobar di kotak terlarang pada menit ke-85Sontak keputusan wasit menuai protesNamun, protes tim tamu tidak membuat pengadil mengubah keputusannya
Gol Abunaw Lapola menjadi penutup drama yang disaksikan sekitar tiga ribu penonton ituMeski pertandingan berlangsung keras, wasit hanya sekali mengeluarkan kartu kuning, yaitu untuk pemain tuan rumah, Surtikno.
Tidak tegasnya wasit dengan memberikan keuntungan bagi tuan rumah menuai protes dari Manajer Persikab Danar Rohadi''Kami akan melaporkan ini ke BLI (Badan Liga Indonesia, Red)Bagaimana mungkin sepak bola bisa maju kalau wasitnya tidak bisa memimpin dengan tegas," ucapnya dengan nada kesal.
Manajer Mitra Kukar Fahmi mengatakan, hal itu lumrah terjadiMenurut dia, wasit dengan segala kekurangannya tetap bekerja maksimal''Ini sepak bolaWasit masih manusia dengan kekurangannya(obi/jpnn/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maung Bandung Minati Gonzalez
Redaktur : Tim Redaksi