Adu Tembak Polisi Diduga karena Salah Koordinasi

Senin, 17 Februari 2014 – 06:59 WIB

TANGERANG - Penyelidikan baku tembak antara polisi yang terjadi Sabtu (15/2) lalu, di Jalan Gatot Subroto KM 2, Kelurahan Uwung Jaya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang diserahkan penyelidikannya ke Polda Metro Jaya. Koordinasi yang buruk lintas wilayah hukum dalam menangani tindak kejahatan  menjadi pemicu saling tembak antar anggota polisi berpakaian preman tersebut.  
     
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Riad mengatakan pihaknya bakal melakukan evaluasi mendalam soal kasus saling tembak yang terjadi antar petugas kepolisian. Salah satunya mengenai Standard Operating Procedure (SOP) dalam kasus saling tembak tersebut. ”Polda Metro Jaya yang melakukan penyidikan. Harapan kami ke depan masalah seperti ini tidak terjadi lagi,” ujar Riad.
     
Masih menurut Riad, anggota polisi yang tertembak yakni Bripka Lasmidi saat ini tengah dalam perawatan di Rumah Sakit (RS) Eka Hospital. Operasi pengangkatan proyektil di bagian dada sudah berhasil dilakukan, Minggu (16/2) pukul 03.00. ”Saat ini kami sedang fokus untuk menangani kondisi korban,” ujarnya.
     
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKP Sutarmo mengatakan kejadian ini terkait karena ketiadaan koordinasi dan laporan dari Polres Kota Tangerang di Tigaraksa kepada satuannya untuk melakukan pengejaran terhadap tersangka.  
     
Alhasil, petugasnya yang mendengar informasi dari warga, mencoba melakukan penyergapan. Apalagi informasi yang didapat, ada kelompok pencuri menggunakan senjata api. ”Tidak ada koordinasi atau izin melintasi wilayah. Idealnya, antar atasan bisa koordinasi. Padahal kalau ada koordinasi, hal seperti itu bisa dihindari,” kata Sutarmo.

Dijelaskan juga, anggotanya mendengar ada laporan warga soal adanya orang yang diduga pelaku kejahatan di dalam angkot. Apalagi, informasinya telah terjadi perampasan dan kepemilikan senjata api. Di sisi lain, anggota Polres Kota Tangerang mengira anggota Polres Metro Tangerang Kota merupakan pelaku yang sedang diburu.
      
”Jadi, kami sedang dalami terkait SOP dalam kasus ini,” katanya.

BACA JUGA: Pemprov DKI Klaim Jalan Rusak Tinggal 0,6 Persen

Untuk diketahui, aksi salah tembak antar sesama anggota buru sergap (buser) antara Polres Kota Tangerang yang membawahi Kabupaten Tangerang dan Polres Metro Tangerang Kota yang membawahi Kota Tangerang terjadi di wilayah Kota Tangerang.

Saat itu anggota buser Polres Kota Tangerang berinisial Aipda NBB memberhentikan angkot yang disopiri Suyanto. Aipda NBB mengatakan hendak menangkap pelaku ranmor di kawasan RS Anissa, Cibodas Kota Tangerang.

BACA JUGA: Jokowi Direcoki Soal Perjanjian Batu Tulis

Selanjutnya, di Jalan Gajah Tunggal 2, rekan Aipda NBB naik ke dalam angkot beserta informan polisi atau akrab disebut cepu. Namun entah karena apa, anggota kepolisian yang ada di dalam mobil tersebut merampas handhone milik cepu yang sedang berkomunikasi dengan target operasi (pelaku ranmor yang sedang diintai,red).

Saat merampas handphone sang cepu, pistol milik  petugas yang ada di dalam angkot itu terjatuh. Seorang penumpang yang melihat pistol terjatuh menghubungi anggota Yon 203 AK, karena khawatir ada tindak pencurian di dalam angkot. Hingga diteruskan ke polisi.
      
Mendengar laporan ada tindak kejahatan, Bripka Lasmidi (petugas yang tertembak) dan rekannya sigap mengejar angkot tersebut. Saat penyetopan angkot, terjadilah penembakan anggota polisi oleh polisi. (fin)

BACA JUGA: Polisi Penembak Bripka Lasmidi Diperiksa Intensif

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibutuhkan Revitalisasi Manajemen Sampah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler