jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian dicecar banyak pertanyaan oleh Anggota Komisi III DPR dalam proses fit and proper test (FnP) sebagai calon Kapolri.
Salah satunya oleh Aboe Bakar Alhabsyi. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu bertanya kepada Tito, tentang penilaian kaum buruh. "Kalangan buruh memberikan catatan negatif. Presiden KSPI memberikan petisi tentang pencalonan bapak, menilai bapak melukai demokrasi. bapak kemarin mengkriminaslisasi buruh, mahasiswa. Bagaimana tanggapan bapak," kata Habib Aboe, Kamis (23/6).
BACA JUGA: Bang Sanusi Disuap, Petinggi Agung Podomoro Digarap
Nah, jika menjadi Kapolri, Aboe ingin mendengar penjelasan Komjen Tito apakah dia masih akan cenderung represif? Ditanyakan juga soal banyak kasus dugaan pelanggaran HAM terjadi ketika mantan Kapolda Metro Jaya itu memimpin Densus 88 Antiteror.
Berbagai kasus dugaan pelanggaran HAM itu antara lain Jalin Jantho 2010, 15 orang salah tangkap, Operasi Cawang menewaskan dua orang, CIMB Medan menewaskan tiga orang, serta kasus Nurdin M Top menewaskan empat orang.
BACA JUGA: Habibie dan Cerita Terusir dari Tanah Bugis
"Banyaknya dugaan tindakan kekerasan dan pelanggaran HAM dalam penanganan terorisme. Ketika bapak di Papua, tentu teringat juga kasus (rekening gendut) Labora Sitorus, ada berita aliran dana masuk ke Kapolda saat itu. Ini harus dijelaskan," ujar Aboe.
Pertanyaan lain yang diajukan politikus asal Kalimantan Selatan tersebut adalah terkait langkah Komjen Tito menjaga soliditas dengan para seniornya di Polri. Kemudian menjaga hubungan kelembagaan dengan sesama penegak hukum seperti KPK, Kejaksaan maupun TNI. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Tito Hadapi DPR, Inilah Doa Badrodin
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tito Ditagih Penjelasan soal Papa Minta Saham
Redaktur : Tim Redaksi