jpnn.com - SERANG – Kondisi ekonomi yang sedang lesu membuat banyak buruh di Banten menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK). Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai puluhan ribu.
BPS Provinsi Banten mencatat, terjadi penurunan jumlah tenaga kerja hingga 29 ribu dalam tempo setahun. Sedangkan Disnakertrans Banten menyebutkan terjadi PHK pada tujuh ribu buruh dan dua ribu lainnya dirumahkan hingga September lalu.
BACA JUGA: Keren! Logo Wonderful Indonesia Merajai London
Kepala Disnakertrans Banten, Hudaya Latuconsina menjelaskan, kondisi itu terjadi akibat pelambatan ekonomi. PHK bukan hanya terjadi di Banten, namun juga secara nasional.
"Kami mencatat sampai September ini ada delapan perusahaan di tiga daerah tutup. Saya sendiri belum tahu penyebabnya, apakah bangkrut. Yang pasti dengan penutupan perusahaan di Kota/Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang ada sekitar 7 ribu lebih di PHK," kata Hudaya, Kamis (5/10).
BACA JUGA: Wuiihh.. Hingga September 2015 Impor Ponsel Jutaan Unit, Ini Jumlah Resminya
"Kami sudah sampaikan kondisi ketengakaerjaan ini pada rapat dengan Asda II, termasuk adanya kebijakan dari Mendagri tentang pentingnya pemberian intensif dengan mempermudah perizinan dan pajak-pajak tertentu," ungkap Hudaya. (rus/riu/jos/jpnn)
BACA JUGA: LSJ: Paket Kebijakan Ekonomi Bagus, tapi Belum Terasa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menperin Dorong Produsen Selular Bangun Pabrik di Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi