Aduh, Harga Cabai Rawit Jenis Ini Meroket

Senin, 30 Oktober 2023 – 00:10 WIB
Harga cabai terpantau merangkak naik. Foto: ilustrasi Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, GORONTALO - Kemarau berkepanjangan yang melanda Kabupaten Gorotalo membuat harga bahan pokok khusunya cabai rawit mengalami kenaikan cukup tajam.

Salah seorang pekebun cabai rawit di Desa Buhu, Amrin mengaku harga cabai rawit jenis Dewata pada bulan lalu dibanderol Rp 8.000 per kg.

BACA JUGA: Kunjungi Pasar Sekip Ujung Palembang, Jokowi Temukan Harga Cabai Naik

Namun, pekan ini harga cabai itu naik menjadi Rp 50 ribu per kg.

"Ini harga bongkaran atau harga dari kebun setelah panen, mungkin harga di pasar akan lebih naik lagi," ucap Amrin, Minggu (29/10).

BACA JUGA: Gelar Program Petik Masak, Mak Ganjar Bantu Emak-Emak Menghadapi Kenaikan Harga Cabai

Dia mengungkapkan, kenaikan harga terjadi akibat banyaknya pekebun yang mengalami gagal panen karena musim kemarau yang telah berlangsung kurang lebih lima bulan.

Selain itu perawatan cabai memang sangat sulit saat musim kemarau.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Harga Cabai di Pasar Palembang Menurun

Untuk cabai rawit lokal Gorontalo jenis Samia, harga di pasar mencapai Rp 80 ribu per kg, harga tersebut mengalami penurunan setelah pada beberapa pekan lalu sempat menyentuh angka Rp 100 ribu per kg.

Tingginya harga cabai rawit membuat warga cukup merasa berat, karena harus mengeluarkan biaya lebih.

"Mau bagaimana lagi, sekarang musim kemarau, hasil panen pasti berkurang, sehingga harga naik," kata Hartina, salah seorang warga.

Cabai rawit, kata dia, sudah merupakan salah satu bahan pokok yang selalu menjadi bumbu masakan warga Gorontalo, sehingga selalu dibeli kendati harganya tinggi. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Cabai hingga Sejumlah Bahan Pangan Terpantau Naik


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler