jpnn.com, GRESIK - Timnas bola voli putra Indonesia harus puas menempati peringkat keempat dalam 19th Asian Senior Men's Volleyball Championship 2017. Pada laga perebutan posisi ketiga melawan Korea Selatan di GOR Tri Dharma, Gresik, Selasa (1/8), Indonesia kalah 0-3.
Nah, setelah pertandinga tersebut sejumlah pilar timnas langsung ambruk. Menurut asisten pelatih Andri Widyatmoko, para pemain tumbang karena sakit, tak terkecuali pelatih Samsul Jais.
BACA JUGA: Jepang Juara Voli Putra Asia, Indonesia Peringkat Keempat
Samsul memang tak hadir dalam sesi konferensi pers selepas pertandingan. Ia mengutus Andri yang tak lain adalah asistennya untuk menjawab pertanyaan dari awak media. Sedangkan, kapten tim Agung Seganti datang mewakili pemain. Wajah Agung tampak pucat akibat flu.
"Sebenarnya sudah empat hari ini Coach Samsul sakit. Para pemain juga hampir semua sakit. Ada yang demam, flu, dan batuk," ungkap Andri.
BACA JUGA: Perjuangan Timnas Voli Putra Dihentikan Jepang di Semifinal
Dengan jadwal pertandingan yang padat, para pemain Indonesia hanya bisa memanfaatkan waktu istirahat untuk meredakan sakitnya. Mengapa tidak minum obat? Menurut Andri, tak sembarangan obat bisa diminum. Jika salah pilih, itu bisa dianggap sebagai doping.
"Kalau minum obat, takut dianggap doping. Sedangkan tidak ada dokter dari KOI, KONI, dan Kemenpora untuk antisipasi itu. Di hotel juga ada dokter untuk atlet," jelasnya.
BACA JUGA: Timnas Voli Putra Siap Beri Kejutan Buat Jepang di Gresik
Kapten tim, Agung Seganti, juga mengamini penjelasan Andri. Menurut Agung, rekan-rekannya tak berani asal meminum obat karena takut dianggap doping. Bahkan sekadar minum jamu pun tak berani. Agung juga berbicara tentang kekalahan atas Korea dengan skor 0-3.
"Kami sudah berbuat maksimal di pertandingan ini. Pada set pertama kami tidak bisa berbuat banyak. Set kedua hampir menang. Tapi receive buyar," pemain asal Pertamina ini. (saf/jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Catat Sejarah Fenomenal, Timnas Voli Putra Tantang Juara Bertahan di Semifinal
Redaktur : Tim Redaksi