jpnn.com - Polri memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-69 polisi wanita (polwan). Saat ini, kehadiran polwan sudah makin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Polwan juga sudah menempati berbagai posisi penting di Polri. Beberapa di antaranya sudah menjadi perwira tinggi.
BACA JUGA: KPK Tunggu Janji Kapolri Soal Penyidik Kasus Novel
Namun, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menginginkan jumlah polwan makin banyak. Saat ini jumlah polwan sekitar 5 persen dari total personel Polri.
Menurut Tito, jumlah itu masih jauh dibandingkan negara tetangga. "Saya melihat di negara lain, misalnya Australia sudah di atas 25 persen, kemudian Singapura 25 persen," ujarnya.
BACA JUGA: Manisnya Senyum Dina, Polwan yang Pernah Bercita-cita jadi Dokter
Namun, Polri saat ini punya polwan-polwan yang andal dan layak dibanggakan. Di antaranya adalah Briptu Christeel Racheltania yang saat inibertugas di Korps Brimob Resimen 1 Gegana.
Sepintas, pemilik senyum manis itu tetap seperti perempuan kebanyakan. Ayu, cantik, murah senyum.
BACA JUGA: Bu Kapolsek Menyamar sebagai PSK, Ternyata...
Namun di balik itu, lulusan Pendidikan Bintara Polwan 2009 tersebut adalah pemilik sertifikat antiterorisme dari Virginia, Amerika Serikat (AS). "Saya lulusan Bintara 2009 dan langsung ditugaskan di Korps Brimob Resimen 1 Gegana dari Polda Kepri," kata Christeel kepada JawaPos.com di Jakarta, Selasa (12/9).
Bertugas di Korps Brimob membuat dia harus mengimbangi porsi latihan yang biasa diterapkan kepada kaum adam anggota Polri. Bahkan, perlakuannya hampir sama.
Briptu Christeel juga harus terjun payung, menyelam dan menembak. "Hal itu merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh pasukan Brimob," ujar dara cantik ini.
Berkat ketekunan berkiprah di korps pasukan elite Polri, Christeel mendapat pendidikan antiterorisme CRT (Crisis Response Team) di Virginia, AS. Hanya ada tiga polwan dari Indonesia yang mengikuti pendidikan di CRT Virgina dan Christeel adalah salah satumya.
Pada awal 2016, Christeel menambah kemampuannya dalam hal terorisme dengan mengikuti Master CRT di Antiterrorism Assistance Program-Department of State (ATA-DS) Amerika. Kala itu dialah satu-satunya polwan Indonesia yang mengikuti Master CRT.
Untuk diketahui, Master CRT merupakan standar kemampuan tertinggi untuk seorang operator. Tingkatannya adalah dari Operator CRT, Advance CRT dan Master CRT.
Pada tingkatan Master CRT, Christeel dianggap mampu memiliki kemampuan lebih dalam memahami semua materi CRT. Sehingga dia berhak mendapat sertifikasi untuk menjadi instruktur CRT. "Itu sertifikasi di personel Brimob, saya dapat sertifikasi antiterorisme itu," ucapnya.
Tidak hanya sebatas itu, Christeel juga mengaku dirinya mendapat range master untuk penembak jitu. "Saya juga dapet range master untuk penembak tepat atau penembak jitu," pungkasnya.(cr5/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polwan Polres Sosialisasi Gerakan Sadar Pendidikan
Redaktur & Reporter : Antoni