jpnn.com - Meski menyandang status sebagai brand lokal, produsen smartphone Advan tidak mau kalah dibanding perusahaan lain. Karena itu, inovasi terus dilakukan. Serta yang tidak kalah penting adalah meminta dukungan dari pemerintah. Hal tersebut disampaikan Marketing Director Advan Tjandra Lianto.
”Agar bisa bersaing, tentu support pemerintah sangat kami harapkan,” ujarnya saat menerima kunjungan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara di pabrik Advan, di Kawasan Industri Candi, Semarang kemarin (28/5).
BACA JUGA: 5 Smartphone dengan Baterai Tahan Berhari-hari
Memiliki luas 15.000 meter persegi dengan 1.000 tenaga kerja serta memiliki 16 lini produksi, masing-masing dapat mencapai angka 2.000 unit produk Advan tiap harinya, baik itu smartphone maupun tablet.
Pabrik itu terdiri atas tiga ruangan utama, yakni ruang penyimpanan suku cadang dan dua ruang utama produksi. Pada ruang utama produksi ada delapan line yang bertugas melakukan perakitan, pengetesan, sampai pengemasan.
BACA JUGA: BlackBerry dan Microsoft Bersiap Bikin Ponsel Anti Spionase
Sementara, pada tahapan quality control, tim R&D Advan melakukan pengujian layar, burning room, tes jatuh, dan uji daya tahan produk.
Tjandra juga menjelaskan dari segi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Advan merupakan smartphone dengan komponen lokal tertinggi yang mencapai 32,5 persen. Angka itu dibantu oleh pemakaian Indonesian Operating System (IDOS) di produk mereka.
BACA JUGA: Xiaomi Redmi 5A Light Blue Dibanderol Mulai Rp 1.2 Jutaan
Sementara itu, Rudiantara mengatakan, perusahaan nasional sudah sepatutnya berkomitmen membangun industri dalam negeri. "Supaya produk dalam negeri juga bisa menjadi kebanggaan masyarakat," ujarnya.
Agar bisa tetap bersaing, lanjut dia, ekosistem harus dibangun. Terutama ekosistem digital berbasis kearifan lokal. "Sekarang yang penting itu device, network, dan application," katanya. (puj/c7/fal/JPNN/pda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Keunggulan Huawei Y9 2018 dari Model Mate 10 Lite
Redaktur : Tim Redaksi