AFC Minta Malaysia Meniru Indonesia

Senin, 30 Maret 2020 – 17:08 WIB
Ilustrasi AFC. AntaraNews

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Klub Liga Super Malaysia dikabarkan banyak yang mengalami krisis keuangan akibat penundaan kompetisi karena penyebaran virus corona yang masif.

Melihat kondisi tersebut, konfederasi sepak bola Asia atau AFC memberikan saran agar masalah di Malaysia bisa segera diatasi seperti di Indonesia.

BACA JUGA: PSSI Putuskan Liga dalam Status Darurat Bencana, PS Tira Persikabo Bilang Begini

Menurut Sekjen AFC Windsor John, FAM atau PSSI-nya Malaysia, bisa meniru apa yang dilakukan oleh sepak bola Indonesia.

Menurutnya, langkah cepat diambil oleh PSSI dengan menerapkan status force majeure untuk kompetisi Liga 1 dan 2 sampai Juni nanti.

BACA JUGA: Keputusan PSSI Tepat Dalam Situasi Darurat Corona

Untuk meringankan masalah finansial klub, jalan tengah diambil dengan memberikan keputusan klub hanya wajib membayar maksimal 25 persen dari nilai gaji selama Maret, April, Mei, sampai Juni.

"Dalam konteks Liga Malaysia, AFC meminta pasukan dan wakil pemain untuk mencari model yang sesuai dalam mendepani kemungkinan ketidakstabilan keuangan, seperti mana yang dilaksanakan oleh badan induk Indonesia, PSSI," kata Datuk Windsor di situs AFC.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Pemda boleh Lockdown? Ada Pesan dari BKN untuk PNS, Jenazah PDP Ditolak

"PSSI berdiskusi dengan semua klub dan setuju dengan satu solusi. Akhrinya, kita tidak mau tiap klub mengontrak pemain jika kedudukan keuaangan mereka tidak lagi mampu menampung pengeluaran secara berkelanjutan," sambungnya.

Memang, dalam surat keputusan PSSI yang diluncurkan ke klub per Jumat (28/3) lalu, disebutkan kompetisi berpeluang berhenti total andai sampai 29 Mei, sesuai status darurat bencana pemerintah, pendemi Covid-19 ini kondisinya belum bisa diatasi.

Untuk itu, karena ada status force majeure, maka sejak Maret, April, Mei, dan Juni 2020, setiap klub Liga 1 dan Liga 2 diperbolehkan untuk tidak memberikan gaji secara utuh kepada pemain, pelatih, hingga ofisial serta karyawan mereka. (dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler