JAKARTA—Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menyatakan, agama bukanlah penghambat proses modernisasi. Hal ini terkait dengan adanya pernyataan dari beberapa pihak bahwa agama, khususnya Islam, dianggap sebagai penghambat jalannya modernisasi di dunia.
“Itu jelas pemikiran yang salah. Pemikiran seperti itu sengaja dikembangkan di tengah lapisan masyarakat agar pemikiran masyarakat menjadi salah,” ujar Suryadharma di Jakarta, Selasa (24/1).
Salah satu contohnya, Islam dinilai tidak mendukung kesetaraan gender yang merupakan hasil dari pemikiran orang asing. Padahal, lanjut Suryadharma, Islam justru datang untuk membebaskan semua laki-laki maupun perempuan dari ketertinggalan, kehinaan, dan kebodohan. Bahkan, menjadikan manusia berakhlak punya harkat dan martabat.
“Semua agama pasti mengajarkan seperti itu. Akan tetapi, bagaimana pun perbedaan itu tetap harus ada. Bayangkan kalau laki-laki harus sama kayak perempuan, bagaimana bisa? Jadi tetap harus ada perbedaan. Fitrah masing-masing yang tidak bisa kita cegah. Jadi hati-hati jangan sampai masuk ke dalam masyarakat kita,” ungkapnya.
Ketua Umum PPP ini juga mengimbau kepada masyarakat agar di era modern dan demokrasi ini jangan sampai kebablasan. Menurutnya, demokrasi tanpa batas itu akan mengakibatkan kehancuran demokrasi itu sendiri.
“Demokrasi jadi amburadul. Karena demokrasi itu dikembangkan sedemikian rupa, lalu muncul kegiatan yang tidak dan melanggar kesopanan. Akhirnya karakter bangsa Indonesia yang santun, sopan, menghargai satu sama lain jadi rusak. Lihat saja, itu semua jadi krisis. Hormat menghormati sekarang jadi barang yang mahal,” tukasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat harus tetap waspada dan agama harus tetap jadi benteng pemikiran modern, termasuk pemikiran yang bebas mengenai penafsiran ajaran agama. Jika tidak, terang Suryadharma, dipastikan akan muncul pemikiran agama yang sesat dan masyarakat bereaksi negatif.
“Akhirnya apa? Ada kelompok yang mengatakan umat Islam itu adalah umat yang sering mengumandangkan pemikiran radikalisme dan terorisme. Itu digeneralisir sebagai ajaran islam. Kan tidak seperti itu. Maka dari itu, masyarakat harus lebih bijaksana dalam berpikir dan memahami masalah sosial kita saat ini,” imbuhnya. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkumham Tegaskan Jabatan Wamen Legal
Redaktur : Tim Redaksi