jpnn.com - JAKARTA--Sertifikat SNI sangat dibutuhkan masyarakat untuk menentukan produk yang dibeli. Sayangnya, sampai saat ini masih banyak produsen yang belum mendaftarkan produknya ke lembaga sertifikasi dengan alasan menambah ongkos produksi.
Hingga kini, Komite Akreditasi Nasional (KAN) telah mengakreditasi sebanyak 1.365 Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) di Indonesia. Jumlah itu terdiri dari 195 lembaga sertifikasi 858 laboratorium penguji, 49 laboratorium medik, 217 laboratorium kalibrasi, serta 46 lembaga inspeksi.
BACA JUGA: AJBS Targetkan Buka 40 Outlet
“Akreditasi memberikan manfaat bagi banyak pihak,” ujar Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya dalam peringatan Hari Akreditasi Internasional di Jakarta, Rabu (1/6).
Bagi produsen, lanjutnya, ketersediaan LPK terakreditasi, memudahkan pengusaha memperoleh bukti formal kesesuaian barang atau jasanya terhadap standar tertentu dengan bukti berupa sertifikat uji atau sertifikat kalibrasi atau sertifikat inspeksi yang diterbitkan oleh LPK.
BACA JUGA: Banyuwangi Berdayakan Ekonomi via Smart Kampung
“BSN terus mendorong agar LPK yang terakreditasi bisa tersebar secara merata di seluruh Indonesia sehingga beban biaya produsen untuk mendapatkan sertifikat SNI, bisa jauh lebih murah,” ujar Bambang.
Adapun bagi konsumen, mereka bisa memilih barang atau jasa yang bertanda SNI atau yang memiliki sertifikat kesesuaian dari LPK yang telah diakreditasi. Ini untuk meningkatkan kepercayaan atas mutu dan keamanan atas barang/jasa yang dibelinya.
Ditambahkan Plt Kepala Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN Donny Purnomo JE, untuk pemerintah, akreditasi akan meringankan beban pengawasan pasar. Karena kalau barang/jasa itu sudah mendapat sertifikat dari LPK, maka otomatis LPKnya juga bertindak sebagai surveillance.
“Dengan begitu untuk pengawasan pasar, pemerintah tinggal mengambil sample karena sudah dibantu oleh pengawasan rutin oleh LPKnya,” tandas Donny. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Properti Pulih, Target Kontrak Baru Rp 3,3 Triliun
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taspen Pindahkan Dana Kelolaan ke Instrumen Lain
Redaktur : Tim Redaksi