jpnn.com, PALEMBANG - Penyebaran virus corona atau COVID-19 yang semakin meluas di sejumlah negara, sangat memukul sektor pariwisata.
Agen-agen wisata dan perjalanan terpaksa menunda sementara penjualan paket-paket ke luar negeri.
BACA JUGA: Langkah Pemerintah Antisipasi Dampak Virus Corona ke Ekonomi Nasional
Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (DPD Asita) Sumsel, Ari Afrizal di Palembang, mengatakan penundaan perjalanan itu disebabkan adanya warning dari Pemerintah Malaysia dan Singapura terkait kewaspadaan terhadap wabah COVID-19.
"Semua perjalanan ditunda dulu, tamu-tamu juga sudah wanti-wanti tidak mau ke luar negeri sehingga agen tidak bisa jual lagi," ujar Ari, Sabtu (29/2).
BACA JUGA: Promotor JogjaROCKarta 2020 Sempat Deg-degan karena Virus Corona
Akibat penghentian penjualan itu agen perjalanan harus merugi lantaran Malaysia dan Singapura merupakan pasar paling besar destinasi wisatawan dari Palembang yang memiliki rute penerbangan langsung.
Para tamu bahkan telah meminta pengembalian uang karena penundaan jadwal keberangkatan. Kondisi tersebut semakin 'memukul' agen perjalanan di tengah musim wisata yang memang sudah menurun sejak awal 2020.
BACA JUGA: Ada Kabar Baik dari Israel soal Vaksin untuk Virus Corona
"Yang pasti agen merugi karena perjalanan ke luar negeri berkurang," tambahnya.
Ia menyebutkan setiap bulan terdapat 20 lebih agen perjalanan dengan ratusan wisatawan yang dibawa menuju dua negara tersebut. Satu agen bahkan mampu membawa 20 hingga 40 orang dalam satu kali perjalanan.
Perjalanan terakhir wisatawan dari Palembang ke Malaysia terjadi pekan lalu sebelum wabah COVID-19 memuncak. “Semuanya telah kembali dalam kondisi sehat,” kata dia.
Saat ini agen perjalanan lebih memilih penjualan paket-paket domestik untuk tetap bertahan hingga kondisi force majeur COVID-19 mereda. Pilihan itu juga didukung adanya insentif penerbangan sebesar 50 persen yang diberikan Pemerintah Indonesia.
"Kalau rute domestik dari Palembang rata-rata banyak ke Kota Bandung, Yogyakarta, dan Pulau Bali," kata Ari. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo