jpnn.com, JAKARTA - Salesforce (NYSE: CRM), perusahaan AI CRM nomor satu dunia resmi meluncurkan Agentforce 2.0, versi mutakhir dari Agentforce.
Chair and CEO, Salesforce Marc Benioff mengatakan Agentfroce adalah platform karyawan digital pertama untuk perusahaan.
BACA JUGA: RozezMarket, Platform Aman untuk Jual Beli Akun Gim
Agentforce merupakan sistem AI untuk penerapan augmentasi tim di dalam sebuah perusahaan dengan dukungan agen AI otonom tepercaya yang menyatu dalam alur kerja perusahaan.
"Agentforce 2.0 hadir dengan library terbaru yang menampilkan beragam skill yang sudah siap pakai dan memungkinkan pengintegrasian dengan workflow yang ada sehingga proses kustomisasi menjadi kian cepat," ungkap Marc dikutip, Jumat (3/1).
BACA JUGA: Songsong 2025, Ingram Micro Xvantage Luncurkan Platform Digital Berbasis AI
Platform itu juga dilengkapi dengan kemampuan untuk penggelaran Agentforce di Slack, beserta sejumlah peningkatan dalam kapabilitas reasoning berbasis agen dan retrieval augmented generation (RAG).
Sejumlah pengembangan yang disematkan dalam platform versi terbaru ini diharapkan dapat mendukung perusahaan dalam meningkatkan skalabilitas workforce dengan agen terkustomisasi yang mampu menangani sejumlah proses kompleks, mau pun tugas-tugas berjenjang, tentu dengan tingkat presisi dan akurasi yang kian tinggi.
Seperti diketahui, dengan jumlah sumber daya yang terbatas, tim-tim di perusahaan kewalahan dengan makin banyaknya tugas yang harus mereka selesaikan.
Hal itu tentu berimbas langsung pada menurunnya kualitas layanan dan interaksi dengan pelanggan yang berujung pada respons yang bertele-tele.
Perusahaan lantas beralih menggunakan teknologi AI sebagai solusinya. Namun, mereka juga belum bisa mempercayakan sepenuhnya akibat kurangnya solusi yang menghadirkan respons generik untuk setiap masalah pelanggan.
Perusahaan memerlukan satu jenis platform baru yang dirancang sedemikian rupa seperti pekerja digital dalam bentuk agen AI otonom yang memiliki kapabilitas untuk melakukan reasoning pada sejumlah data yang tersedia dan menyatu dalam workflow di setiap unit.
Di sisi lain juga mampu mengambil langkah secara otonom untuk jenis pekerjaan-pekerjaan tertentu dari sebuah tim perusahaan.
“Agentforce 2.0 merupakan revolusi dari platform pekerja digital Salesforce digital yang dilengkapi dengan kapabilitas untuk melakukan reasoning paling mutakhir dan integrasi, serta dengan fitur-fitur canggih untuk mengoptimalkan performa agen-agen otonom dengan tingkat kecerdasan, presisi, dan akurasi yang kian tinggi,” ucap Marc.
Marc menyebut kebutuhan Agentforce meningkat secara luar biasa. Tidak ada satupun perusahaan lain yang mampu menawarkan solusi AI bagi kelas enterprise selengkap seperti Agentforce.
"Kami menghadirkan AI, data, aplikasi, dan automasi yang berkolaborasi dengan sumber daya manusia yang ada dalam turut menciptakan cara baru dalam menuntaskan pekerjaan di organisasi. Kehadiran Agentforce 2.0 kian mengokohkan posisi kami sebagai pemimpin dan yang terdepan dalam menghadirkan solusi pekerja digital, mendukung perusahaan-perusahaan dalam pengembangan workforce tanpa batas dan terwujudnya transformasi bisnis sesungguhnya," bebernya.
Adecco Group Mengoptimalkan Pemanfaatan Agentforce dengan Karyawan Digital dalam Meningkatkan Skalabilitas pada Proses Perekrutan Secara Tepersonalkan
Senior Vice President of Global Operations and AI, The Adecco Group Greg Shewmaker menjelaskan pihaknya berkomitmen dalam mempertemukan kandidat dengan peluang-peluang bagi mereka dalam jalinan yang penuh makna.
Dengan melakukan sentralisasi data di 40 sistem yang mereka punya dengan Salesforce Data Cloud dan mengoptimalkan pemanfaatan Agentforce.
"Kami melakukan sebuah transformasi baru dalam menghadirkan pengalaman terbaik bagi kandidat pencari kerja. Agen pada Agentforce beroperasi penuh selama 24/7, dengan cepat dan secara tepersonalkan dalam skala besar, sehingga karyawan bisa lebih fokus untuk mengerjakan tugas-tugas lain yang lebih bernilai dalam upaya menjalin koneksi dengan para kandidat tersebut," ungkap Greg.
Greg juga mengungkapkan pemenuhan tenggat waktu dan integrasi menjadi tantangan tersendiri dalam membangun agen-agen terkustomisasi untuk tiap-tiap tim dalam unit bisnis yang berbeda-beda di sebuah perusahaan.
Agentforce 2.0 mengatasi kendala tersebut dengan hadirnya library terbaru yang menghadirkan serangkaian skill siap pakai untuk tugas-tugas yang bisa dilakukan oleh Agentforce, dari CRM, Slack, Tableau, hingga jenis skill yang dikembangkan sendiri oleh mitra-mitra yang tergabung dalam AppExchange.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul