jpnn.com, BANDA ACEH - Bea Cukai melalui perannya sebagai trade facilitator dan industrial assistance terus berkomitmen untuk mendorong program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19.
Bea Cukai Banda Aceh secara aktif melakukan pemetaan potensi ekonomi di wilayah kerjanya untuk mendorong kegiatan ekspor guna menjaga stabilitas perekonomian negara.
BACA JUGA: Aglaonema Aceh Dilirik Pencinta Tanaman Jepang, Perusahaan Ini Sukses Tembus Ekspor
Bea Cukai Banda Aceh bersama Karantina Tumbuhan melepas ekspor perdana komoditas bibit tanaman aglaonema oleh CV Mata dengan tujuan ke Jepang, di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda.
Nilai ekspor aglaonema kali ini mencapai USD 2,556, dengan jumlah 117 pcs/batang.
BACA JUGA: Tak Terdampak Pandemi, Disperindag Sulteng Ekspor 259,39 Ton Udang ke Jepang
Pengiriman dari Banda Aceh ke Jepang menggunakan jasa kargo bandara.
Tanaman dengan nama latin aglaonema SPP atau dikenal dengan sebutan Sri Rejeki merupakan jenis yang tumbuh baik di wilayah tropis seperti Indonesia.
BACA JUGA: Bea Cukai Madiun Gagalkan Penipuan Senilai Rp 40 Juta, Begini Kronologi Lengkapnya Â
Tak hanya populer sebagai tanaman hias, aglaonema juga memiliki potensi pasar yang bagus di Jepang.
“Aglonema yang diekspor ini telah memiliki izin ekspor bibit tanaman yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, dan telah lulus uji laboratorium yang dilakukan oleh Stasiun Karantina Pertanian Banda Aceh,” ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Banda Aceh Heru Djatmika Sunindya.
CV Mata yang beralamat di Kota Banda Aceh merupakan eksportir yang baru pertama kali melakukan kegiatan ekspor.
Bea Cukai berharap ekspor kali ini dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya di wilayah Aceh untuk memasarkan produknya ke pasar global. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy