jpnn.com - JAKARTA -- Kontribusi tambahan sebesar 15 persen yang diusulkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pengembang reklamasi dinilai sangat memberatkan. Bahkan, bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan menyebut angka itu sangat fantastis.
Aguan mengaku memang belum menghitung langsung berapa pengeluaran perusahaannya jika angka 15 persen itu direalisasikan. Namun, dari pemberitaan dia mengetahui bahwa potensi pemasukan Pemprov DKI dari kontribusi tambahan sebesar Rp 43 triliun.
BACA JUGA: Laksanakan Arahan Jokowi, Kabareskrim Kumpulkan Reserse
"Saya tidak pernah dengar langsung (dari Pemprov). Tapi angka itu fantastis," kata Aguan saat sidang suap raperda reklamasi terdakwa Ariesman dan anak buahnya Trinanda Prihantoro di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (27/7).
Aguan pun mempertanyakan dasar perhitungan usulan kontribusi tambahan tersebut. Berdasarkan perhitungannya, kalau satu tahun pengembang harus mengeluarkan Rp 43 triliun untuk kontribusi, maka keuntungan yang didapat pasti luar biasa besar.
BACA JUGA: Mengenang Kudatuli, Pembuka Jalan Megawati ke Puncak Kekuasaan
"Kalau satu tahun Rp 43 triliun, satu proyek berapa duit? Kalau Rp 43 triliun, berarti perusahaan itu omzetnya harus Rp 500 triliun. Saya rasa di seluruh Indonesia tidak ada perusahaan omzetnya Rp 500 triliun," ungkap Aguan.
"Tapi, ya, itu mungkin angka ilmiah," sindir pengusaha yang sudah 40 tahun bergelut di bidang properti ini.
BACA JUGA: Ada Upaya Membiarkan TNI Bekerja di Wilayah Abu-abu
Namun, Aguan mengklaim sebenarnya tidak mempermasalahkan angka 15 persen itu. Dia mengklaim bahwa uang kas perusahaannya masih mampu memenuhi tambahan kontribusi yang diwajibkan Pemprov DKI Jakarta. "Kami sudah setuju, tidak pernah dibahas lagi," ungkap konglomerat ini. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelas Ada Pelanggaran HAM dalam Peristiwa Kudatuli
Redaktur : Tim Redaksi